Dompu, (SM).- Aksi pemilik uang
yakni Sri Guna para rekannya yang dipinjam mantan Bendahara Setda Muhamad
semakin ngawur saja. Lantaran belum mendapat kejelasan sikap Pemda Dompu
terhadap penyelesaian masalah ini, mereka nekat ingin menguasai rumah
dinas Bupati Dompu Senin (4/6) malam. Sri Guna dkk, kembali lagi menggelar
aksi setelah balik ke rumahnya masing – masing pada pukul 13.00 wita.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, mereka
melanjutkan gerakan sekitar pukul 17.30 wita, sembari membawa tikar,
terop dan beberapa keperluan lainnya, karena mereka ingin bermalam di emperan
Pandopo. Sementara Bupati Dompu sedang tidak ada di kediamannya karena tengah
melakukan perjalanan luar daerah.
Sikap yang ditempuh Sri Guna dan rekan – rekannya
ini membuat aparat kepolisian dan PolPP kewalahan. Petugas berupaya mengusir
mereka agar tidak menginap di emperan Pandopo. Tapi massa tetap
bersikeras melanjutkan aksinya.
Akibatnya, PolPP terpaksa menyita tikar dan
air mineral kemasan dari tangan massa aksi guna menghalang – halangi agar
mereka mengurung niatnya menginap di tempat itu.
Sri Guna secara tegas mengatakan, pihaknya akan
menginap selama beberapa hari sampai Bupati Dompu menemui mereka dan menyatakan
kesanggupannya untuk mengembalikan uang mereka senilai miliaran rupiah. ‘’Kami
akan menginap sampai Bupati mau mengembalikan uang kami,’’ujarnya.
Sri Guna menuding Bupati pilih kasih dalam
menyelesaikan utang yang dipinjam untuk pembiayaan kegiatan Pemda Dompu.
Pasalnya, uang H, Ikhtiar yang keseharian sebagai Kepala Dishubkominfo senilai
ratusan juta terindikasi sudah diselesaikan. Sementara uang mereka yang juga
dipergunakan untuk tujuan membiayai kegiatan pemerintah, sampai saat ini belum
juga dikembalikan. ‘’Kenapa Bupati hanya membayar utang pada H.Ikhtiar saja.
Sedangkan kami tidak dibayar. Padahal, waktu pinjamannya sama dan jenis
kwitansinya pun sama,’’ ujarnya.
Terkait hal ini pihaknya ingin bertemu langsung
untuk melaksanakan dialog dengan Bupati Dompu. Sri Guna dkk meminta Asisten II
Setda Dompu Adil Paradi S.Ip untuk memfasilitasi pertemua tersebut.
‘’Kalau tidak mau daerah ini ribut terus, maka selesaikan uang kami yang
diutang pada tahun 2011 lalu,’’ tandas Sri Guna.
Sementara Adil Paradi dalam tanggapannya
mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan jamiman kepastian mempertemukan
mereka dengan Bupati. Namun dirinya akan berusaha menyampaikan aspirasi Sri
Guna dkk kepada Bupati. ‘’Saya akan berusaha menyampaikannya tapi saya
tidak bisa memastikan jadwal pertemuannya,’’terangnya.
Sementara Wakil Bupati Dompu Ir.H.Syamsuddin M.SI
yang terlihat mengenakan seragam olah raga menyempatkan diri menemui massa. Sri
Guna kembali meminta Wabup untuk mempertemukan mereka dengan Bupati. Lagi –
lagi Wabup tak mampu memenuhi permintaan mereka.
Menurut Wabup, sikap pemda Dompu terhadap persoalan
utang piutang ini sudah jelas yaitu menyerahkan pada pihak
kepolisian untuk menyelesaikannya. Dari penyidikan kepolisian akan diketahui
siapa saja yang menikmati uang yang diutang dari para warga tersebut. Dan
mereka yang berbuat harus mempertanggung jawabkan seperti mengembalikan uang
dimaksud kepada pihak yang dipinjam. ‘’Kami sudah menyerahkan masalah ini ke
polisi untuk memperosesnya sesuai aturan hukum yang berlaku,’’ ujar Wabup.
Pernyataan Wabup justru menimbulkan kecaman dari
massa. Pasalnya, massa tidak ingin persoalan ini dibawa ke rana hukum. Lagipula
sampai sekarang mereka belum pernah melaporkan masalah ini kepada aparat
hukum.
Beberapa lama berorasi, massa akhirnya pulang
kembali ke rumahnya masing – masing dengan membawa semua peralatan penginapan. (SM.15)