Kota Bima,
(SM).- Ada-ada saja
program Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kota Bima. Kendati tak
teranggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bima,
namun jajaran dinas setempat terkesan ‘memaksakan’ kehendak untuk melakukan
studi banding alias studi kemitraan di Jakarta.
Ahad (3/6)
lalu, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. Suryadin, M.Pd didampingi beberapa
pejabat dinas setempat dan puluhan kepala sekolah, bertolak ke Jakarta.
Informasi yang diperoleh wartawan, setidaknya tujuh (7) orang Kepala SMPN, lima
(5) orang Kepala SMAN dan puluhan Kepala SD, ikut meramaikan lawatan Dinas
Dikpora itu ke Jakarta Barat.
Sumber dari
beberapa orang guru menyebutkan, keberangkatan para kepala sekolah itu diduga
menggunakan dana sekolah masing-masing seperti dana Bantuan Operasional Siswa
(BOS) dan Komite. Menurut beberapa sumber, para kepala sekolah terpaksa
menggunakan anggaran sekolah karena dana Study Kemitraan dari Pemerintah Kota
Bima tidak teralokasi pos anggarannya. Ada yang menilai, kegiatan itu hanya
menghamburkan anggaran.
Menurut
beberapa sumber, guna meramaikan Study Kemitraan itu pihak dinas telah
mengundang seluruh kepala sekolah, termasuk sekolah swasta. Namun banyak
sekolah yang menolak dengan alasan tidak ada anggaran untuk hal demikian.
”Kalaupun adaa dana mungkin kepala sekolah lebih memilih gunakan anggarannya
untuk membangun sekolah,” ucap sumber.
Kepala SDN 5
Kota Bima, Mansyur, S.Pd yang dikonfirmasi wartawan sebelum bertolak ke
Jakarta, membantah keras para sekolah yang ikut Studi Kemitraan menggunakan
dana sekolah seperti BOS dan dana Komite. Diakuinya, mereka menggunakan dana
pribadi untuk hajat dimaksud, karena mereka beranggapan, uang tersebut akan
diganti oleh pihak daerah yang dikunjungi.
Sementara
Sekertaris Dikpora Kota Bima, Drs Alwi, M.Ap yang berusaha dikonfirmasi
wartawan terkait study kemitraan, tidak ada di tempat. Namun pegawai di dinas
setempat, Gufran, S.Pd membenarkan beberapa kepala sekolah telah melakukan
study kemitraan di Jakarta Barat. Diakui Gufran, program tersebut merupakan
cetusan mendiang HM Nur A.Latif dan mantan Kadis Dikpora Kota Bima, Drs.
Sulaiman Hamzah yang ditindaklanjuti Kadis sekarang. (SM.04)