Bima,
(SM).- Sembilan pengajar muda yang bergabung dalam Indonesia
Mengajar secara khusus ditempatkan pada sembilan SD terpencil di Kabupaten Bima
dan memulai penempatan (deployment) 16 Juni 2011 lalu, mengakhiri tugasnya.
Mereka resmi dilepas pada acara pisah sambut Pengajar
Muda Indonesia Mengajar Kabupaten Bima yang berlangsung Ahad malam (17/6) di kediaman
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Bima Drs. A.
Zubair, H.A.Razak, M.Si di Kelurahan Santi.
Acara tersebut, dihadiri Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST,
Sekda Drs. H.Masykur HMS, Ketua TP PKK Kabupaten Bima Hj. Indah Damayanti
Putri, Ketua DWP Hj. Maryati Masykur, beberapa Pejabat eselon II, III dan orang
tua angkat di lokasi mengajar.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, Drs. Aris
Gunawan mengatakan, Zubair ketika beraudiensi dengan Wapres Budiono di Istana
Wapres mengungkapkan, Yayasan Indonesia Mengajar yang dipimpin Anies Baswedan
melihat Kabupaten Bima merupakan daerah yang paling cepat merespon program
tersebut. Karena sadar masih banyak yang perlu dibenahi.
Dari referensi penempatan guru muda tahap I dan II, kehadiran
mereka merupakan keluaran perguruan tinggi ternama di Indonesia. Menunjukkan
kebanggaan karena dapat mengabdi di wilayah-wilayah terpencil. Kehadiran
kelompok Pengajar Muda tahap II ini makin meningkatkan komitmen mereka untuk
mengabdi.
Untuk mendukung program yang ada, lanjutnya mengutip
pernyataan Zubair, segera buat program yang akan direalisasikan selama satu
tahun ke depan. Sebab, ide cemerlang dari sembilan pengajar muda tersebut akan
menjadi acuan Dinas Dikpora untuk ditindaklanjuti.
Sementara itu, Bupati Bima dalam sambutan mengungkapkan
apresiasi atas dukungan selama setahun pengabdian mereka. Pemkab Bima
berbangga, bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah pusat atas
penunjukan Kabupaten Bima sebagai salah satu daerah yang menerima guru muda. ”Atas nama Pemerintah
Daerah, saya menyampaikan terima kasih atas pengalaman yang ditunjukkan para
guru muda selama di Bima, dan ini menjadi referensi untuk membenahi pendidikan
di Bima,” katanya.
Pengalaman dari kehadiran angkatan satu perlu menjadi acuan
Pemkab Bima dan Dinas Dikpora perlu mencatat inovasi guru muda ini bagi
peningkatan mutu pendidikan. Sebab, dunia pendidikan harus mampu menjangkau
seluruh pelosok.
Pada acara tersebut, juga hadir 9 guru muda pengganti yang
terdiri dari, Hardian Kokoh Pambudi akan bertugas di SDN UPT Laju, Faisal Jamil
(SDN Tambora), Budiman (SDN Oi Bura), Metias Kurnia Dita alumnus Ilmu Gizi IPB
(SDN Soro Afu), Gilar Cahya Nirmaya (SDN Bajo Pulo), Slamet Riyanto (SDN Inp
Baku), Morinta Rosardini alumnus S2 jurusan Desain ITB (SDN 01 Labuan Kananga),
Nani Nurhasanah alumnus Sastra Jepang Univ Pajajaran (SDN Oi Marai-Tambora),
Petra Aprilia Monica alumnus Petra HELP Univ Malaysia (SDN Parado Wane). (SM.07)