Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Muhammadiyah Usung Gerakan Pencerahan Solusi untuk Bangsa

19 Juni 2012 | Selasa, Juni 19, 2012 WIB Last Updated 2012-06-18T17:02:20Z

Bima, (SM)- Perserikatan Muhammadiyah yang didirikan K.H. Ahmad  Dahlan pada tahun 1912 M  terus mengambil peran dan bagian dalam rangka membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan ummat dan bangsa Indonesia dengan mendirikan dan terus mengembangkan berbagai Amal Usaha yang bergerak pada bidang keagamaan, sosial, kesehatan dan pendidikan. 

Muhammadiyah  melaksanakan sidang Tanwir pada tanggal 21 s/d 24 Juni 2012 di Hotel Horison Kota Bandung Jawa Barat dengan mengusung tema “Gerakan Pencerahan Solusi untuk Bangsa” kegiatan ini dihadiri oleh Para Pimpinan dan Elite Muhammadiyah se Indonesia, tak terkecuali Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bima Drs. H. Ichwan P. Syamsuddin, M. AP pun turut mengahadiri kegiatan akbar Muhammadiyah tersebut.
Drs. H. Ichwan P. Syamsuddin, M.Ap dalam press realisnya mengatakan, Gerakan Pencerahan yang diusung dalam Sidang Tanwir ini merupakan pernyataan Pikiran Muhammadiyah pada abad kedua sebagaimana hasil Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 2010 yang lalu. Agenda strategis yang terkandung dalam pernyataan pikiran Muhammadiyah tersebut ialah Gerakan pencerahan.
Intinya, gerakan pencerahan (tanwir) merupakan praksis islam yang berkemajuan untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Gerakan pencerahan dihadirkan untuk member jawaban atas problem-problem kemanusiaan berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan dan persolan-persoalan lainnya yang bercorak structural dan cultural.
Gerakan pencerahan menampilkan Islam untuk menjawab masalah kekeringan ruhani, krisis moral, kekerasan, terorisme, konflik, korupsi, kerusakan lingkungan, dan bentuk kejahatan kemanusiaan lainnya. Gerakan pencerahan yang dimaksud berkomitmen untuk mengembangkan relasi sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi, memuliakan martabat manusia baik laki-laki maupun perempuan, menjujung tinggi toleransi dan kemajemukan, serta membangun tatanan sosial yang utama.
Dengan gerakan pencerahan Muhammadiyah diharapkan terus bergerak dalam mengemban misi dakwah dan tajdid untuk menghadirkan islam sebagai ajaran yang mengembangkan sikap tengahan (wasuthiyah), membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat dan martabat laki-laki maupun petempuan, mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kehidupan umat. Komitmen Muhammadiyah tersebut menunjukan karakter Islam yang dinamis dan progresif dalam menjawab tantangan jaman, tanpa harus kehilangan identitas dan rujukan islam yang autentik. Demikian ungkap Ihwan.
Diakhir penyataan Ihwan berharap sidang tanwir sebagai lembaga permusyawaratan tertinggi di bawah muktamar dapat memberi makna pencerahan bagi pimpinan dan elite Muhammadiyah dalam menjalankan misi dakwahnya. (SM.02)
×
Berita Terbaru Update