Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pertumbuhan Ekonomi Progresif, Perpanjangan ‘’Run Way’’ BIL Disepakati

04 Juni 2012 | Senin, Juni 04, 2012 WIB Last Updated 2012-06-04T02:28:45Z
Setahun sudah program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diluncurkan. NTB, Bali dan NTT masuk dalam koridor V dari Program tersebut. Rapat evaluasi yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Mataram, Jumat (18/5) lalu, terjadi pertumbuhan yang progresif di beberapa sektor pembangunan. Rapat terbatas itu dihadiri Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay serta 18 Menteri. Seperti apa progresnya?
HASIL evaluasi ini tentu sangat membanggakan. Karena program yang dihajatkan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang menjadi fokus bidang koridor V, mulai menampakkan hasil yang diharapkan.
Khusus NTB seperti disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Hatta Radjasa bahwa terlihat suatu kemajuan yang signifikan antara sebelum dan setelah dimulainya program MP3EI. Terdapat peningkatan investasi sebanyak 33 persen lebih, jumlah proyek meningkat dari 28 perusahaan menjadi 58 perusahaan. Jumlah PMA (Penanaman Modal Asing) meningakat dari 25 menjadi 51 perusahaan dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dari 3 menjadi 7 PMDN. Sektor yang paling diminati adalah perhotelan, perikanan dan perkebunan. Kemajuan ini sangat relevan dengan tema MP3EI koridor V.
Untuk pertanian terjadi peningkatan produksi padi sebesar 18 persen menjadi 2,1 juta ton. Produksi jagung  sebanyak 456.915 ton, produksi rumput laut sebanyak 457.914 ton dan populasi sapi sebanyak 784.019 ekor. “Nilai tukar ternak NTB bahkan nomor 2 tertinggi secara nasional,”sebut Hatta, seraya menambahkan bahwa hal ini mengukuhkan NTB akan terus didorong sebagai lumbung ternak nasional.
Perkembangan yang tidak kalah menarik adalah angka kunjungan wisatawan yang meningkat signifikan. Setelah beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL), terlihat jumlah wisatawan makin meningkat, dari  402 ribu wisatawan mancanegara menjadi 557 ribu atau meningkat 14 persen lebih sehingga total kunjungan wisatawan ke NTB sudah mendekati 1 juta. 
Kendati perkembangan program unggulan di koridor V cukup signifikan, presiden tetap mengarahkan kepada segenap menteri agar koneksi terus ditingkatkan ke koridor V baik antarprovinsi dalam negeri maupun koneksi ke luar negeri. Presiden juga memberi catatan kepada seluruh jajarannya untuk lebih serius memperhatikan Mandalika Resort di wilayah Lombok Tengah yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Hal ini perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan pengembangan program MP3EI di NTB.
Menyangkut BIL, Hatta menyatakan, perpanjangan run way dan mewujudkan embarkasi haji penuh menjadi komtimen yang harus segera direalisasikan, karena presiden sudah menetapkan anggaran perpanjangan run way BIL di Kementerian Perhubungan. Untuk embarkasi haji juga dalam proses dan sudah dibahas di DPR RI.
 “Untuk memacu program MP3EI koridor V khususnya di NTB, presiden sudah memberikan arahan kepada kami (para menteri) agar koneksi terus ditingkatkan baik koneksi antar provinsi dalam negeri dan koneksi keluar seperti Australia dan Singapura serta Malaysia. Presiden juga meminta agar penanganan Mandalika serta perpanjangan run way BIL menjadi prioritas,” katanya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, EE Mangindaan pada kesempatan itu menyatakan anggaran perpanjangan run way BIL akan diupayakan bisa masuk tahun 2012 melalui anggaran sisa anggaran lebih (SAL). Kementerian Perhubungan mengalokasikan dana sebesar Rp 250 miliar untuk perpanjangan landasan pacu BIL.
 ‘’Jumat lalu, Pak Presiden yang memimpin rapat terbatas membahas MP3EI Koridor V, di Pendopo Gubernur NTB, dan dari rapat itu disepakati pendanaan perpanjangan landasan pacu BIL diambil dari Kementerian Perhubungan, dan nilainya bisa mencapai Rp250 miliar,’’ Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Ir. Ridwan Syah, MTP menegaskan.
Upaya nyata yang harus dilakukan terkait implementasi program MP3EI Koridor V itu yakni peningkatan konektivitas antardaerah, antarpulau dan antarnegara. Ridwan mengatakan, dalam rapat terbatas itu, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, menagih janji pemerintah pusat tentang perpanjangan landasan pacu Bandara Internasional Lombok dari 2.750 meter menjadi sedikitnya 3.000 meter agar dapat didarati pesawat berbadan lebar sejenis Boeing 747. Saat meresmikan pengoperasian BIL pada 20 Oktober 2011, Presiden Yudhoyono menyatakan persetujuannya atas usulan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, agar landasan pacu BIL diperpanjang lagi.
Pesawat terbang yang mengangkut jemaah haji harus berbadan lebar dengan kapasitas angkut minimal 350 orang.Landasan pacu BIL saat ini  2.750 meter x 40 meter mampu didarati pesawat Airbus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat di lapangan parkir (apron) layak untuk embarkasi haji, namun belum bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747 seperti pesawat pengangkut jamaah haji embarkasi seperti Jakarta atau Surabaya . [tim]
×
Berita Terbaru Update