Bima, (SM).- Kesekian kalinya Dinas Dikpora Kabupaten Bima
menoreh prestasi. Kali ini tingkat kelulusan SMP sederajat di Kabupaten Bima
pada tahun ajaran 2011-2012 ini, mendpat peringkat ketiga tingkat Provinsi NTB.
Tahun ajaran 2011-2012 ini, peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan
sederajat sebanyak 11.453 orang. Yang tidak lulus 10 orang. Total presentase
sebesar 99.91 persen. Dibanding tahun ajaran sebelumnya, ada
peningkatan.
Tahun ajaran kali ini peningkatan sebesar 0.9 persen. Pada tahun ajaran
sebelumnya, dari total jumlah peserta UN 11.808 orang, yang tidak lulus 20
orang. Presentase kelulusan mencapai 99.83 persen.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima A. Zubair H.AR menyampaikan apresiasi
atas prestasi tingkat kelulusan yang mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya. “Ini adalah prestasi kita bersama,” ucapnya.
Perjuangan tersebut adalah perjuangan Kepala Sekolah, para guru dan para
siswa. Kata dia, prestasi yang dicapai sekarang ini, agar dijadikan sebagai
contoh. “Semoga anak-anak kita ini mewariskan perjuangan Rasulullah,” paparnya.
Zubair mencontohkan peristiwa yang perjadi pada tahun ajaran lalu. Pada salah
satu MA di Kecamatan Ambalawi, dari 42 orang siswa yang ikut UN, yang lulus
hanya 30 orang. Hal itu berpengaruh pada peringkat, dari 2 menurun peringkat 9.
Peringkat tingkat MTs, lanjutnya, pada tahun ini menempati urutan ke 3
dengan kelulusan 135 orang. Sementara Kota Mataram siswa yang lulus 75 orang
menempati peringkat pertama, Lombok Utara 45 siswa yang lulus peringkat ke 2. “Hal
ini patut saya protes pada Kadis Dikpora Provinsi, masa kita yang lulus 135
orang peringkat ke tiga. Sedangkan Kota Mataram peringkat pertama dengan 45
siswa yang lulus. Harusnya jumlah kelulusan juga dijadikan acuan,” sesalnya.
Zubair juga memberikan motifasi terhadap para Kepala Sekolah yang hadir
pada prosesi penyerahan hasil UN di halaman kantor Dinas Dikpora tersebut. kata
dia, kedepannya kita harus melihat potensi anak didik. “Bagi siswa yang
berpotensi, kita genjot terus. Kita lihat fasilitas yang dimiliki siswa
tersebut. kalau tidak ada, bantu. Mungkin saja anak yang berprestasi tersebut
akan menjadi mutiara bagi daerah kita. Bukan berarti yang lain, tidak kita
perhatikan,” pintanya. (SM 06)