Kota Bima, (SM).-
Memperingati hari lingkungan hidup se dunia yang jatuh setiap 5 Juni, Mahasiswa
Pencinta Alam (Mapala) Londa STKIP Bima, Selasa kemarin turun ke jalan menggelar aksi damai guna
mengingatkan kembali pada seluruh masyarakat akan arti penting lestarinya lingkungan.
Dalam yang dikawal aparat Kepolisian Resort Bima
Kota, organisasi yang
dikenal dengan salam khasnya (Salam Lestari) itu menggugat
keseriusan Pemerintah
Kabupaten dan Kota Bima
atas tercemar dan rusaknya sejumlah titik kawasan hutan akibat ulah tak manusiawi dan
bermartabat, tanpa mengedepankan pencintraan lingkungan yang asri.
Sejumlah orator yang berorasi yang dipusatkan di
Dinas Kehutanan Kabupaten Bima bilangan jalan Soekarno Hatta Kelurahan Lewirato
Kota Bima itu, mengemukakan sejumlah dampak negatif yang ditimbulkan atas
pencemaran lingkungan diberbagai kawasan di Bima. Mulai dari ilegal loging, tindakan kesengajaan dan
kejahatan berjamaah atas eksploitasi hasil hutan hingga terjadi degradasi
lingkungan yang. Hal ini berdampak
pada banjir dan erosi selama ini.
Aksi damai dengan berjalan sambil memungut sampah
sepanjang jalan dengan desaian bola dunia yang digelindingkan para massa aksi
Mapala Londa, sebagai simbol rusaknya tatanan lingkungan dan alam daerah Bima
itu, sangat menyita perhatian pengendara sepanjang jalan Soekarno Hatta.
Pernyataaan sikap yang intinya menuntut perhatian
dan keseriusan pemerintah terhadap penanganan lingkungan dan kawasan hutan,
ditanggapi positif
Sekretaris Dinas
Kehutanan Kabupaten Bima, Bahtiar yang mewakili Kepala Dinas yang tengah berada di luar daerah.
Katanya, aksi damai stresing atas tercemarnya
lingkungan oleh Mapala Londa sangat positif dan merupakan masukan yang
bermanfaat bagi pihaknya untuk terus menata lingkungan dan kawasan hutan di
daerah ini. Pemerintah katanya, tidak tinggal diam dalam penanganan hutan, baik
yang sudah rusak pun dalam strategi penghijaun kawasan hutan. “Banyak program yang sudah dilahirkan untuk penanganan kawsan
hutan”, jelasnya.
Keberadaan mahasiswa pecinta alam seperti ini, ujarnya,
sangat penting dalam membantu pemerintah untuk bekerja secara bersama
menciptakan lingkungan yang lestrai dan bermartabat. (SM.08)