Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

OPINI: Pemimpin Yang Berhati Rakyat

12 Juni 2012 | Selasa, Juni 12, 2012 WIB Last Updated 2012-06-12T13:24:03Z

Oleh: Munir Husen*)

SETIAP ada pemilihan, apakah itu pemimpin nasional atau pemimpin lokal (daerah) menjadi bahan diskusi yang serius dan menarik mulai dari warung kopi, lesehan, baruga, sarangge, sampai di hotel berbintang. Karena, demokrasi membuka ruang   yang sama terhadap setiap warga negara yang memenuhi syarat  menjadi pemimpin. Pemimpin itu  merupakan primadona bagi setiap warga negara yang merasa sanggup untuk mengurus anak bangsa ini, walaupun menjadi pemimpin itu sangat berat tanggungjawabnya. Banyak yang mencalonkan diri sebagai pemimpin, ini menunjukkan bahwa warga negara itu cerdas untuk memilih pemimpinnya. Hal ini menunjukkan bahwa semua warga negara mempunyai hak dan kedudukan yang sama untuk dipilih dalam sistem demokrasi.

Bangsa ini sangat membutuhkan pemimpin yang mengerti, memahami dan mendengarkan pengaduan dan rintihan rakyat, karena pemimpim adalah ujung tombak yang menentukan masa depan bangsa, walaupun senyatanya hasil yang dicari oleh bangsa ini justru belum sepenuhnya mencerminkan kebutuhan dan keinginan rakyat karena dengan berbagai faktor. Misalnya, memang tidak mudah menjadi pemimpin, apalagi pemipin yang dipilih langsung oleh rakyat. Dan sekarang telah muncul berbagai calon pemimpin. Sederet tokoh dari berbagai latar belakang dan profesi akan ikut berkompetisi mensukseskan pesta demokrasi dengan menggunakan partai politik bahkan ada juga yang menggunakan calon independen sebagai kendaraannya.
Sekarang ini, sudah saatnya untuk mencari figur pemimpin yang berhati rakyat, pemimpin yang memahami betul apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan rakyat. Artinya, pemimpin yang berupaya  untuk memenuhi janji-janjinya dan melaksanakan  dengan penuh tanggungjawab. Pemimpin yang selalu bekerja keras untuk mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. Dan mampu menjalankan kepemimpinan secara amanah dan cerdas.
Sebagai anak bangsa wajib berusaha dan berdoa kepada Allah SWT agar dapat memberikan pemimpin yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan rakyat. Pemimpin adalah pribadi yang sangat menentukan suksesnya suatu bangsa, kehidupan bangsa sangat tergantung dari pemimpin. Jika rakyat ini memiliki pemimpin yang adil, maka  kehidupan bangsa ini akan sejahtera, adil dan makmur sesuai dengan cita-cita pendiri republik ini, karena kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemimpin akan berpengaruh terhadap kehidupan warga.
Figur pemimpin itu selalu terpelihara dengan terpilihnya orang-orang yang jujur-ikhlas dalam melaksanakan amanah rakyat yang sudah memberikan mandatnya pada pemimpin. Pemimpin yang legitimete adalah pemimpin yang memperoleh dukungan kuat dari rakyat, sebab dalam sistem demokrasi rakyat memegang kedaulatan-maka sikap, tindakan dan kebijakan yang diambil oleh pemimpin sedapat mungkin mencerminkan keinginan mayoritas  rakyat, yang telah memberikan legitimasi politiknya.
Memang pada tataran ideal mencari pemimpin itu tidak mudah, penulis pernah mengutip Dr. Syarifuddin Jurdi M.Si dalam bukunya “Islam  Masyarakat Madani dan Demokrasi” terbitan tahun 2007, bahwa mencari pemimpin yang ideal sama dengan mencari perawan di tempat pelacuran (tulisan penulis Suara Mandiri, 2010). Tetapi kita tidak boleh pesimis dengan keadaan yang ada, itulah tugas kita untuk memberikan sumbangan pemikiran yang konstruktif dan kriteria yang jelas sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat terhadap pemimpin.  Kalau tidak, maka akan muncul pemimpin-pemimpin yang “DIKARBIT” maupun pemimpin yang “DIORBIT”. Sehingga berhati-hatilah untuk memilih pemimpin.
Jangan terburu-buru karena ada janji misalnya, karena penampilannya menyakinkan, tetapi kita perlu waspada dan belajar dari masa lalu kita yang sering membuat rakyat kecewa inilah yang menjadi titik kulminansi persoalan. Sebab rakyat tahu siapa sebenarnya lebih layak dan pantas dipilih menjadi pemimpin, bukan hanya penampilan sesaat, tetapi melihat pengalaman kesejarahan calon pemimpin, sehingga trek record pemimpin dapat kita ketahui secara utuh, tidak mudah terkecok oleh penampilan selama perkenalan dengan masyarakat.
Pemimpin yang dikarbit belum tentu memiliki karakter pemimpin, sifat dan ketokohannya bisa bergantung pada kedudukan saat memegang jabatan, bukan karena bakat dan keahlian, sebab pemimpin seperti ini seringkali tidak mempunyai sifat sungguh-sungguh dalam menepati janji kepada masyarakat bahkan kepada konstituennya (Tatik Chusniyanti Media Indonesia 7 Juni 2008).
Sehebat apapun pemimpin yang dikarbit maupun yang diorbit tentu saja ide-ide yang menjadi iconya tidak akan mampu dilaksnakan dengan baik dan terencana, maka ide tersebut  menjadi  sia-sia,  sulit untuk dipertanggungjawabkan, masyarakat sekarang sudah melek politik dan mengerti siapa yang layak jadi pemimpin, mereka tidak akan memilih percuma karena ketenaran, tapi miskin perbuatannya.
Pemimpin tidak hanya memiliki gagasan yang cemerlang, tapi juga mampu melaksanakan gagasan-gagasannya dan mampu membuktikan gagasan-gagasan itu dan melaksanakan program-program nyata bukan  cerita fiksi. Kredibilitas pemimpin dapat diukur dengan adanya sifat konsisten baik dari perkataannya maupun perbuatannya.
Pemimpin yang didambakan sebetulnya sederhana sekali adalah pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas, memiliki tekad dan kemauan keras untuk melaksanakan amanah, memiliki integritas dan konsiten dengan rakyat pada saat mereka terikat dengan janji politiknya. Sehingga memilih pemimpin baik kepala daerah maupun anggota legislatif sudah saatnya mengunakan akal sehat, kejernihan hati dan jiwa kita, karena hati nurani tidak dapat ditipu dan menipu. Dan tidak terjebak dalam retorika yang menyesatkan sehingga kita harus meninggalkan cara-cara lama dengan segala macam cara. Sebab kita sebagai rakyat ikut bertanggungjawab terhadap pemimpin yang kita pilih baik dunia maupun diakhirat kelak dan akan diminatai pertanggungjawaban. Wallahualam bisawab. (*)
*)Penulis: Dosen STIH Muhammadiyah Bima
×
Berita Terbaru Update