Presiden RI,
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi progres pencapaian program
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
koridor V NTB, Bali dan NTT. Karena itu, presiden berkomitmen untuk lebih
serius memperhatikan pengembangan koridor V khususnya di sekor pangan dan
pariwisata.
KHUSUS untuk
NTB Presiden mengapresiasi pencapaian yang sangat progresif setelah
dicanangkannya program MP3EI ini. Karena itu,untuk lebih mendukung pencapaian
ini, Pemprov NTB sendiri menunggu realisasi pembangunan infrastruktur
pendukung program MP3EI. Terkait itu, NTB memanfaatkan momentum kedatangan
presiden untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan.
‘’Kita
menunggu realisasi pembangunan fisik pendukung progam MP3EI seperti jalan, listrik
dan air. Kami harapkan dikerjakan sasuai schedule yang ditetapkan,’’
harap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Dr. H.
Rosiyadi H Sayuti.
Didampingi
Kabid Tata Ruang Sarana Prasarana, H. Ahmad Mackhul, Rosiyadi mengambil
contoh untuk pengembangan kawasan Mandalika Resort misalnya. Sesuai komitmen
katanya, Bali Tourisme Development Corporation (BTDC) selaku pihak yang
diberi kepercayaan mengelola kawasan itu bahwa tahun ini akan dibangun 3 sampai
4 hotel bintang dan satu lapangan golf.
Hal ini
katanya yang ditekankan Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi pada pertemuan
dengan Presiden SBY agar schedule ini bisa dilaksanakan sesuai rencana.
Hal kedua, memastikan pembangunan Bendungan Pandandure rampung sebelum Pilpres
2014. Disamping itu juga pengerjaan ruas-ruas jalan-jalan strategis nasional
dan jalan baru serta fasilitas pelabuhan harus lebih mendapatkan perhatian.
Menurut
Kepala Bappeda, progres proyek MP3EI selama setahun berjalan, pembangunan
Waduk Pandanduri mencapai 10 % dari total pekerjaan (pembangunan terowongan)
dan pada tahun ini diharapkan mencapai 45 %. Kemudian Mandalika Resort, masih
dalam proses penyusunan masterplan dan dokumen Amdal pada Kawasan Wisata
Mandalika oleh BTDC. Selain itu, pembangunan PLTU Unit 1 dan 2 Jeranjang
(2x25 MW) progresnya sudan mencapai 70 % dan sedang proses COD 2012 dan 2013.
‘’Sedangkan pembangunan PLTU unit 3 Jeranjang (1x25 MW), progres
91,55%, dan COD 2012,’’ urainya.
Sementara
itu, pembangunan PLTU Bonto-Bima dengan kapasitas daya 2x10 MW progresnya
mencapai 42,53% dan proses COD tahun ini. Selanjutnya pembangunan PLTU Lombok
2x25 MW-Lombok Timur, sedang dalam proses pemilihan lokasi dan pembangunan PLTU
Sumbawa Barat 2x7 MW serta pembangunan PLTU Sumbawa Besar 5 MW-Sumbawa, sedang
proses pengadaan dan pembebasan lahan. Sedangkan pembangunan PLTP
Sembalun-Lombok Timur 100 MW sedang dalam proses survei lanjutan oleh PLN serta
Pembangunan PLTP Hu’u-Dompu 60 MW masih proses perizinan.
Khusus di
sektor pariwisata terdapat peningkatan kunjungan wisatawan dari 725.338
menjadi 959.957 (14%) dengan kontribusi terhadap PDRB sekitar 20,54%. Di
sektor pertanian terdapat peningkatan produksi padi sebanyak 18,7 persen
menjadi 2,1 juta ton, produksi jagung sebanyak 456.915 ton, produksi rumput
laut sebanyak 457.914 ton, populasi sapi sebanyak 784.019 ekor dengan
kontribusi pada PDRB 24,39%. “Sedangkan di dari sisi peningkatan konektivitas
transportasi, NTB telah berhasil mengoperasikan BIL, kemantapan jalan nasional
85,57% dan provinsi 57%,’’ bebernya.
Langkah-langkah
strategis yang ditempuh daerah untuk mempercepat pencapaian itu antara lain,
membentuk sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memudahkan pelayanan
perizinan. Kemudian mensinergikan program unggulan daerah (VLS 2012, PIJAR, dan
100.000 Wira Usaha Baru dan 2.000 Koperasi Berkualitas) dalam implementasi
MP3EI dan MP3KI dan bekerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan swasta
melalui Program Reforma Agraria untuk peningkatan produktivitas lahan.
Diakui
Rosyadi, beberapa kendala yang dihadapi pemda dalam pelaksanaan proram
MP3EI, yaitu belum semua stakeholders terkait memiliki pemahaman
dan informasi yang setara terkait perkembangan MP3EI di NTB. Kemudian
pengembangan Kawasan Mandalika Resort masih terhambat karena proses
penyusunan Amdal yang belum tuntas dan beberapa persoalan lainnya. Diharapkan
kendala-kendala ini segera bisa diatasi, sehingga program MP3EI dapat
dilaksanakan dengan baik serta berhasil sesuai dengan yang diharapkan. [tim]