Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

KUPT Dikpora Sape: Kelulusan Ini Bukan Akhir Suatu Perjalanan

06 Juni 2012 | Rabu, Juni 06, 2012 WIB Last Updated 2012-06-06T07:57:15Z

Bima, (SM).- Kepala Unit Pelaksana Tehnik (KUPT) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Sape, Ahyar Ahmad, S.Pd mengatakan, jangan cepat puas setelah mengetahui lulus. Sebab, kelulusan ini bukan akhir dari segalanya, tetapi perjalannya masih panjang karena harus menempuh Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT).

“Untuk itu, harus belajar dan belajar terus”, demikian di katakan Ahyar saat memberikan sambutan di halaman SMPN 1 saat acara pelepasan siswa kelas 9, Senin (4/6). 
Kata Ahyar, orientasi pendidikan masih bisa berlanjut, selama ini kita kurang perduli di tingkat SD dan SMP, padahal inilah dasar yang harus kita perbaiki. “Sama halnya dengan kita bangun rumah, kalau pondasinya kurang kuat, tentu cepat ambruk. Begitu juga halnya sekolah, kalau di tingkat SD kurang baik tentunya hasilnya kurang baik”, urainya.
Untuk itu, lanjut Ahyar, kita harus memperbaiki agar bisa lebih baik lagi. Terutama kedisiplinan dan keperdulian sehingga out put yang dihasilkan SMPN 1 Sape mampu bersaing dengan SMPN lain dan mutunya tidak diragu lagi. Apalagi, SMPN 1 Sape merupakan Sekolah Standar Nasional (SSN) dan program SSN ini bukan sementara, namun tetap berjalan terus, tergantung laporan dari sekolah ke pusat. “Karenanya, harus proaktif memberikan laporan agar program tersebut bisa berlanjut”, harapnya.
Sedangkan, soal kelulusan, dirinya merasa bangga, karena semua sekolah di Sape lulus memuaskan. “Saya harap pada siswa untuk terus belajar dan belajar agar bisa meraih pendidikan di tingkat yang lebih tinggi lagi”, pintanya.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Drs Jubair HAR, M.Si yang diwakili Kasi Kurikulum Basyirun, M.Pd mengungkapkan, untuk meninggalkan SMPN 1 Sape yang penuh dengan suka duka selama 3 tahun dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi bukan hal mudah, tetapi penuh dengan perjuangan. Karena itu harus belajar, dan belajar terus.
Di era globalisasi ini belajar tidak hanya berpatok pada baca buku saja tetapi harus banyak referensi, seperti baca koran, majalah dan lain sebagainya dan bisa menggunakan teknologi cagih lewat Internet. Oleh sebab itu, guru dituntut harus bisa komputer. “Sebelum masuk di kelas guru harus sudah siap dengn bahan pelajaran, jangan sampai anak-anak lebih pintar dari gurunya”, ungkapnya.
Dikatakanya, kalau Kepala Sekolahnya tidak cerdas dan tidak profesional, pasti tidak mampu memanagement dengan baik, maka sekolah tersebut tunggu kehancuran saja. “Tetapi yang jelas, Kepala SMPN 1 Sape, mantan atasan saya di SMPN 4 Sape, orangnya cerdas dan mampu membawa SMPN 1 Sape ke arah kemajuan”, terangnya.
Sementara Kepala SMPN 1 Sape, Syamsudin  Wahab, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya mengaku bangga, karena tahun ini siswanya bisa lulus 100 persen. Keberhasilan ini tentu atas kerja keras semua pihak terutama bapak ibu guru. “Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi. Apa yang raih dapat dipertahankan dan ditingkatkan”, harapnya.
Kata dia, untuk lulusan tahun ini 10 besarnya didominasi oleh kaum Hawa sebanyak 9 orang sebagai lulusan terbaik, dan hanya 1 orang dari kaum Adam. Biasanya yang unggul laki-laki tetapi sekarang sudah terbalik, untuk calon pemimpin kini sudah unggul wanita.
“Saya harap orang tua murid dapat memotivasi anak-anak agar lebih lagi untuk belajar, karena kunci keberhasilan harus belajar”, tandasnya. (SM.13)
×
Berita Terbaru Update