Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kobra Kembali Unjuk Rasa di DPRD Dompu

19 Juni 2012 | Selasa, Juni 19, 2012 WIB Last Updated 2012-06-18T17:10:11Z

Dompu, (SM).- Massa Koalisi Rakyat Bersatu (Kobra) kembali menggelar unjuk rasa di  DPRD Kabupaten Dompu, Senin (18/6) guna menuntut penyelesaian terhadap berbagai persoalan daerah  yang  mereka anggap sangat krusial.
Seperti masalah kejelasan investasi pertambangan, pengelolaan keuangan pemerintah yang terindikasi kurang transparan serta beberapa agenda rakyat pada DPRD Dompu yang belum terselesaikan secara tuntas.
Aksi unjuk rasa dibawa Kordinator, Iwahyuddin Boy mulai berlangsung sekitar pukul 09.00 wita, mendapat pengawalan aparat kepolisian. Saat itu, massa Kobra langsung berkonsentrasi di halaman gedung DPRD Dompu. Iwahyuddin Boy dan Bonda Yunarto dua pentolan massa ini berorasi mengungkapkan berbagai persoalan daerah yang dianggap perlu segera disikapi secara serius oleh unsur pemerintah daerah, baik Bupati Dompu maupun legislativ setempat.
Menurut massa, dalam kebijakan investasi pertambangan khususnya terhadap pemberian Ijin Usaha Pertambangan (IUP) bagi PT Pasifik Geo Energi yang bergerak dalam bidang pembangkit tenaga listrik panas Bumi di Kecamatan Hu’u melalui keputusan Bupati Dompu, telah tertuang hak dan kewajiban perusahaan terhadap daerah.
Salah satu kewajiban perusahaan yang terikat dalam surat kerjasama diantaranya, perusahaan wajib memberikan royalti kepada pemerintah daerah sebesar 5 persen pada waktu enam bulan kegiatan eksplorasi berjalan.   
Akan tetapi, Kobra mensiyalir bahwa PT Pasifik Geo Energi  belum menunjukan niat baiknya untuk membayar royalti dimaksud. Karena demikian, Iwahyuddin Boy bersama rekan massa aksi lainnya menuntut ketegasan Bupati bersama pihak dewan agar meninjau kembali keberadaan perusahaan tersebut. “Kami minta Pemerintah Daerah segera meninjau kembali keberadaan PT Pafisik Geo Energi. Apakah perusahaan itu masih layak melakukan aktifitas eksplorasi pertambangan di wilayah Kabupaten Dompu”, jarnya Iwahyuddin.
Disamping itu, Kobra juga mempertanyakan mengenai kejelasan tentang prinsip pengelolaan keuangan daerah terutama soal penerapan dana penyertaan modal antara lain pada lembaga perbankan. Kobra menyarankan agar kebijakan terkait penanaman modal dilakukan secara transparan serta mengacu pada aturan hukum yang berlaku sehingga kebijakan tersebut tidak menimbulkan persoalan yang dapat merugikan keuangan daerah.
Beberapa menit berorasi, massa Kobra di terima oleh Pimpinan dan unsur Komisi dewan setempat melalui dialog. Setelah menyerap aspirasi massa aksi, Iwan Kurniawan SE, pimpinan DPRD Dompu belum dapat memberikan kesimpulan terhadap berbagai tuntutan massa, lagipula  pihaknya harus menghadirkan sejumlah pihak terkait dengan persoalan tersebut. Karenanya dewan berjanji akan mengagendakan ulang dialog dengan Kobra pada Rabu pekan ini. (SM.15)
×
Berita Terbaru Update