Bima, (SM).–
Enam (6) siswa pada dua Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Bolo yang
terdiri dari empat orang siswi SDN Inpres Rato masing-masing Rafika, Ratu, Feby
dan Amelia yang saat ini duduk dibangku kelas I diculik oleh orang asing saat
mereka keluar di halaman sekolah untuk pulang ke rumah pada Jum’at (15/6) siang.
Kejadian serupa dan dihari yang sama
pula, juga menimpa dua orang siswi dari SD Inpres Bontokape (Nia Kurniati kelas
III dengan Feby Febriyanti kelas IV). Keduanya diculik orng tak dikenal. Sementara
perhiasan yang melekat ditubuh siswa tersebut ikut lenyap tanpa diketahui siapa
yang mengambilnya. Saat ini pelaku masih dalam tahap penyelididkan polisi.
Kepala SDN Inpres Rato, Sa’ad Hasan,
S.Pd yang dikonfirmasi wartawan di meja kerjanya membenarkan adanya peristiwa
penculikan anak-anak orang yang tidak dikenal pada Jum’at kemarin di saat
keempat siswanya keluar dari sekolah hendak pulang ke rumah.
“Epat siswi kami diculik orang asing
yang menggunakan sepeda motor pada Jum’at saat mereka hendak pulang ke rumah
masing-masing”, akunya saat dikonfirmasi Senin (18/6).
Menurut Sa’ad, pengakuan siswa
korban penculikan, motif penculikan adalah, keempat siswi ditawarin naik motor
milik pelaku secara gratis, lalu diiming-iming dibelikan minuman ringan. “Karena
tawarin ojek gratis, keempat siswanya naik di motor pelaku dengan tujuan pulang
ke rumah,” kisahnya.
Kata Sa’ad, setelah keempat siswi
berada di atas sepada motor, pelaku bukanya mengantar keempat siswi tersebut
untuk pulang ke rumah masing-masing di Desa Rato, tetapi keempat siswi tersebut
dibawa ke jalan lintas Bima- Dompu di Desa Tambe. Di jalan lintas negara
tersebut pelaku merampas seluruh perhiasan yang dikenakan siswa berupa anting-anting.
“Setelah mengambil perhiasan pelaku melarikan diri sementara siswi ditinggal
pergi”, urainya.
Dengan kejadian yang menimpa keempat
siswa tersebut, pihaknya telah melaporkan kejadiannya pada polisi guna mengungkap pelaku penculikan terhadap empat
orang.
Dihari yang sama, Kepala SDN Inpres
Bontokape melalui salah seorang dewan guru setempat, Syamsiah yang dikonfirmasi
wartawan juga mengaku bahwa dua orang siswanya juga menjadi korban penculikan
orang yang tidak dikenal pada Jum’at kemarin. ”Dua siswi kita juga jadi korban
penculikan orang yang tidak dikenal”, akunya.
Kata dia, motif penculikan terhadap siswinya
sama dengan motif yang dilakukan pelaku terhadap empat siswi SDN Inpres Rato,
dimana dua orang siswinya juga ditawarin naik ojek gratis. Awalnya pelaku pura-pura
nanya alamat pada dua orang siswi itu, kemudian ditawarin naik ojek gratis.
Dengan bujukan itu, kedua siswi akhirnya
naik di atas motor pelaku yang kemudian di jalan lintas Bima-Dompu tepatnya di
Desa Daru, pelaku mengambil perhiasan berupa anting milik siswi, lalu pelaku
menurunkan dua siswa dan ditinggal pergi.
Dijelaskan Syamsiah, atas kejadian
yang menimpa dua orang siswi tersebut, pihaknya juga telah melaporkan pada
pihak berwajib.
Kapolsek Bolo, AKP. Burhanuddin yang
dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan resmi dari SDN Inpres
Rato dengan SDN Inpres Bontokape atas kejadaian penculikan terhadap siswi yang
terjadi pada Jum’at (16/6).
Guna menindaklanjuti laporan
tersebut, pihaknya telah memanggil sejumlah korban untuk diambil keterangannya
sebagai saksi korban. “para korban telah kita panggil untuk diambil Berita
Acara Pemeriksaan (BAP) sebagai saksi korban sementara pelaku tengah dilakukan
penyelidikan”, terangnya. (SM.11)