Kota Bima, (SM).- Salah satu minuman dalam kemasan bermerek Oirobion, yang selama ini sudah melakukan produksi hampir satu tahun, ternyata belum mengatongi ijin operasional, baik dari Dinas Kesehatan (Dikes) maupun dari Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT). Jika dalam waktu yang tidak terlalu lama, perusahaan air mineral milik orang Bima tersebut, tidak segera mengantongi ijin, akan diberhentikan peredarannya.
Hal tersebut diakui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dikes Kota Bima, Sunarti, SE.
Saat ditemui di ruangannya Kamis kemarin, Sunarti mengaku diketahuinya air mineral itu tidak mengantongi ijin, setelah adanya surat teguran dari Balai POM Mataram tembusan Dikes Kota Bima beberapa waktu lalu. Saat itu juga, pihaknya mendatangi perusahaan air mineral tersebut dan meminta untuk segera mengurus ijin operasional. “Kita sudah minta mereka untuk mengurus ijinnya. Pihak oirobion berjanji akan segera mengurusnya”, ujarnya.
Kata dia, izin operasional yang harus diurus oleh perusahaan air minum tersebut meliputi, kelayakan tempat, kelayakan fasilitas, sarana dan prasarana lainnya, serta hasil produksinya. “Semua kelayakan itu nanti akan dikeluarkan oleh Dikes, jika dianggap layak, Dikes akan menyerahkannya ke KPPT untuk segera dikeluarkan ijin operasionalnya”, terang Sunarti.
Dia mengaku, setelah teguran dari Balai POM Mataram itu, produksi dan pendistribusian air mineral tersebut masih berlangsung. Pihaknya, belum mengupayakan tindakan tegas degan melakukan pemberhentian, karena masih menunggu janji dari Perusahaan itu untuk segera mengurus ijin.
“Kita lihat dulu, jika mereka tetap tidak memiliki niat baik atau tidak untuk mengurus ijin, maka kita akan memberikan surat teguran lagi untuk langkah pembinaan. Jika masih tetap tidak ada upaya, kita lakukan pemberhentian produksi dan distribusinya,” tegas Sunarti.
Di tempat terpisah, pemilik Oirobion atau perwakilannya yang coba ditemui, tidak ada ditempat. Kantor yang sekaligus digunakan untuk produksinya terlihat sepi. Gerbang depannya pun dalam keadaan terkunci. (SM.07)