Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kembali, Warga Oi Fo’o Menagih Janji

12 Juni 2012 | Selasa, Juni 12, 2012 WIB Last Updated 2012-06-12T13:26:01Z

Kota Bima, (SM).- Kesal dengan janji Walikota Bima yang tak kunjung terealiasi, masyarakat Kelurahan Oi Fo’o, Senin kemarin kembali menggelar aksi protes di depan Base Camp PT. Pasific Union Indonesia (PUI). Sebelumnya beberapa bulan lalu mereka juga pernah menagih janji Walikota Bima yang ingin mempekerjakan warga lingkungan Bina Baru Kelurahan Oi Fo’o yang direlokasi pada pertambangan marmer.

Aksi puluhan warga yang didominasi perempuan itu dijaga ketat Satuan Polisi Pamong Praja, Kesbanglinmas Kota Bima dan anggota Polsek Rasanae Timur. Melalui aspirasinya, warga tak hanya menagih janji pekerjaan, tapi juga meminta janji Walikota Bima tentang fasilitas hidup pada lokasi baru yang kini tak kunjung diwujudkan.
Warga setempat, Maryamah mengatakan, dulu saat mereka dibujuk untuk segera direlokasi di tempat yang disediakan Pemerintah Kota Bima, Walikota menjanjikan warga Lingkungan Bina Baru akan dipekerjakan sebagai karyawan perusahaan setempat sesuai keahlian dan kemampuan yang dimiliki. Tapi kenyataan berkata lain, hingga lima bulan perusahaan bekerja, justru lebih banyak orang lain yang bekerja sebagai karyawan perusahaan itu.
“Walikota Bima saat itu berjanji, jika nanti marmer sudah mulai jalan, warga Lingkungan Bina Baru sudah tidak lagi tidur kesiangan. Karena warga akan bekerja di perusahaan tambang marmer,” katanya meniru ucapan dan janji Walikota Bima saat itu.
Hal serupa disampaikan Salmah, janji-janji manis Walikota Bima, mantan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kehutanan Kota Bima, H. Samaila, Camat Rasanae Timur dan Lurah Oi Fo’o kerap disampaikan kepada warga yang ingin direlokasi. Namun hingga saat ini, tak ada tanda-tanda warga Lingkungan Bina Baru ingin direkrut sebagai karyawan. “Janji itu hanya janji semata. Buktinya sekarang, kami yang sudah hidup sengsara di tempat relokasi, menjadi tambah sengsara,” keluhnya.
Tak hanya janji pekerjaan, Haini juga mengungkapkan janji Walikota Bima yang ingin menfasilitasi warga yang direlokasi dengan air bersih, listrik, pembangunan masjid, serta jalan dihotmik. Tapi hingga saat ini pun tak ada wujudnya. Hidup yang dijanjikan akan lebih bahagia di tempat relokasi, malah diserang kesusahan. “Di tempat baru kami hidup susah, bukan hidup senang. Pekerjaan tidak ada, air harus dibeli. Mana janji Walikota Bima saat itu,” pintanya.
Kata dia, dulu sewaktu hidup di tempat yang lama, mereka bisa leluasa berladang dan berternak. Air tak susah untuk dicari. Hidup dinikmati dengan hamparan kekayaan alam di sekitarnya. Tapi sekarang, mereka menganggap pemerintah membuang di tempat yang sangat gersang. Tak bisa berbuat banyak, hanya menunggu janji-janji semata. “Lihat anak-anak muda kami yang sudah kurus kering tanpa pekerjaan. Dulu mereka tak seperti ini,” sorotnya.
Saat itu, mereka meminta kejelasan tentang nasib warga Lingkungan Bina Baru. Jika dalam waktu dekat tidak segera diwujudkan, keinginan untuk mengangkut kembali rumah ditempatkan pada lokasi semula, bukan hanya ucapan semata.
“Kami tidak main-main, sudah bosan kami terus diberi janji-janji. Saat ini juga kami tak akan beranjak di depan kantor perusahaan ini, kami tetap akan terus disini, tinggal dan makan minum di sini. Sampai menunggu kejelasan nasib,” tegasnya.
Di salah ruangan Base Camp PT. PUI, perwakilan perusahaan setempat,  Camat Rasanae Timur, Kepala Kesbanglinmas Kota Bima perwakilan masyarakat Oi Fo’o dan aparat kepolisian sedang mambahas masalah tersebut. Hasilnya, Camat Rasanae Timur H. Fahruddin HS. S.Sos mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera menyampaikan keinginan warga ke Walikota Bima. “Kami berharap Walikota Bima bisa hadir di tengah-tengah warga dan memberikan penjelasan,” ujarnya.
Mengenai pekerjaan yang diinginkan warga Lingkungan Bina Baru, dirinya menjelaskan, munculnya aksi dari warga karena melihat dua orang anak dari security setempat yang sudah mulai bekerja. Tapi warga Bina Baru yang lain justru tidak direkrut. “Security itu warga Lingkungan Bina Baru. Tapi dua orang anak yang baru masuk kerja tersebut, baru magang, karena pada dasarnya belum mulai dilakukan pekerjaan, hanya persiapan,” terangnya.
Menjawab janji Walikota Bima ingin memberikan fasilitas air bersih dan kebutuhan hidup lainnya di relokasi, H. Fahruddin mengaku, pada prinsipnya Pemerintah Kota Bima tetap akan memperhatikan kebutuhan warga, hanya saja dipenuhi secara bertahap.
Di tempat yang sama, Perwakilan PT. PUI, Amri mengatakan, jumlah warga Kelurahan Oi Fo’o yang bekerja sebanyak 14 orang. Dari jumlah itu, tiga orang warga Lingkungan Bina Baru. Dua diantaranya adalah anak dari security dan baru masuk. “Dua orang yang baru itu hanya magang. Kami juga belum memulai pekerjaan. Hanya bersih-bersih dan buka jalan,” katanya.
Karena baru persiapan, pihaknya pun belum merekrut pegawai dari warga setempat. Jika nanti sudah mulai bekerja, yang menjadi prioritas tetap akan diambil dari warga setempat. “Tentu kami juga nanti akan merekrut warga yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian,” tambahnya. (SM.07/SM.08)
×
Berita Terbaru Update