Bima, (SM).-
Aktifitas pencucian mangan di Doro Belo, lokasi milik PT Indomining akhirnya
dihentikan, menyusul adanya dugaan tidak memiliki ijin operasional. Bahkan di
sekitar lokasi pencucian mangan yang dikerjakan setiap hari oleh puluhan buruh
dari Desa Panda dan sekitarnya itu telah dipasang police line (garis polisi).
Informasi yang diperoleh, penghentian aktifitas pencucian mangan
itu dilakukan demi kelancaran penyelidikan aparat kepolisian. Kapan kegiatan
aktivitas itu mulai dihentikan, tak ada yang tahu pasti. Bahkan soal kapan
dimulainya kegiatan itu juga tidak ada yang mengetahuinya.
Kabag OPS, Kompol Tihar Siagian. SIk mengatakan, penghentian
aktivitas pencucian mangat tersebut dilakukan untuk penyelidikan lebih
lanjut. “Kami juga sudah panggil pengusaha mangan itu”, ujar Tihar, Jum’at lalu
di ruang kerjanya.
Kata dia, sumber didatangkannya mangan secara pasti tidak
diketahui, namun diduga kuat bahwa mangan tersebut berasal dari Desa Kawuwu
Kecamatan Langgudu. Sedangkan dari Desa Pela Kecamatan Monta dan Desa Campa
Kecamatan Madapangga sudah lama tidak ada kegiatan pencarian mangan. “Saya
kurang tahu persis, dari mana datangnya mangan itu. Kita sedang selidiki”,
jawabnya.
Junaidin salah seorang pengawas di pencucian mangan yang
dikonfirmasi, sebelumnya mengatakan, aktifitas pencucian mangan sudah lama berlangsung,
bahkan sudah ada yang dikirim ke Jawa. “Pegiriman mangan dengan truck fuso
sudah berkali – kali”, ujar Junaidin.
Junaidin mengakui, mangan yang ada di Doro Belo untuk dibersihkan
itu berasal dari Desa Kawuwu Kecamatan Langgudu yang dikumpulkan secara manual
oleh masyarakat Kawuwu dan dibeli oleh pengusaha.
Masalah harga per kilogramnya, Junaidin tak mengetahuinya. Tapi
kata dia, mangan tersebut dikumpulkan oleh masyarakat yang dimasukan ke dalam
karung, setelah banyak baru ditimbang dan pembeli atau pengusaha membawanya ke
Doro Belo untuk dibersihkan. Setelah dibersihkan, dimasukan dalam karung lagi
dan siap untuk diangkut ke Jawa. “Kami ini hanya pekerja, untuk lebih jelasnya
datang saja ke Kota Bima untuk menanyakan langsung”, kata Junaidin mengarahkan
wartawan. (SM.12)