Bima, (SM).-
Kasus pemerkosaan yang terjadi di Desa Nggelu Kecamatan Lambu, Senin (28/5) masih menyisahkan pilu bagi
korban dan
keluarganya. Kasus yang dilaporkan ke Polresta Bima
itu dipertanyakan keluarga korban karena pelaku pemerkosaan, Fb tidak ditahan.
Salah seorang keluarga korban, Abdullah
kepada wartawan menyesalkan tindakan polisi yang membiarkan pelaku pemerkosaan berkeliaran bebas di masyarakat. Mestinya, pelaku tersebut harus ditahan, tapi nyatanya kasus ini seolah-olahnya
dibiarkan
begitu saja. “Kenapa pelakunya sampai hari ini
tidak tahan”, tanyanya.
Kata Abdullah, kejadian
Senin (28/5) itu bermula saat korban tidur di rumahnya di Desa Jia Kecamatan Sape. Lalu pada pukul 23.00 wita,
Fb menjemputnya dan mengajak ke Desa Nggelu. Saat itu, Bunga (bukan nama sebenarnya) dalam keadaan tidak sadar karena dibangunkan tiba-tiba saat tidur, lalu mereka menuju
Desa Nggelu.
Setibanya di Neggelu, di rumah
keluarganya, korban langsung disetubuhi
secara paksa. Mendapat
perlakukan tak wajar, korban sempat brontak, tetapi tidak berdaya karena mulutnya ditutup tangan. “Satu persatu, pakaian yang dikenakan
korban dilucuti sehingga terjadilah peristiwa yang memalukan itu”, kisahnya.
Korban (bunga) kepaada
wartawan
mengaku, dirinya diperkosa di rumah
keluarganya Desa Neggelu. Saat itu dia melakukannya dua kali dan keeseokan harinya
melakuan
perbuatan yang sama sebanyak 2 kali. “Setelah itu,
saya baru disuruh pulang kembali dan menyerahkan uang dua puluh ribu untuk ongkos ojek”,
aku Bunga yang
masih duduk di kelas 1 satu SMP di Sape. (SM.13)