Bima, (SM).- Tuntut Penegakan Hukum, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
cabang Bima kembali menggelar demonstrasi, Senin (18/6) di depan kampus STKIP Taman
Siswa. Massa HMI yang turun kali ini sekitar 50 orang, aksipun hanya berupa
orasi dan teater ikal.
Koordinator Lapangan, Syamsudin mengatakan,
aksi demo sekarang hanya berupa penyampaian pernyataan sikap, antara lain Polres
Bima segera memberikan sanksi dan hukuman kepada pelaku penembakan mahasiswa
yang terjadi pada tanggal 29 Mei 2012 sesuai aturan yang berlaku.
Aparat kepolisian diharapkan bisa
lebih professional dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta mengecam
tindakan kekerasan aparat keamanan dalam menangani untuk rasa mahasiswa. “Kami
harap pimpinan Polri bersikap tegas atas tuntutan kami”, pinta Syamsudin.
Aparat kepolisian merupakan pengayom dan
pelindung masyarakat, namun kenyataanya aparat kepolisian selalu membuahkan
petaka di kalangan masyarakat maupun mahasiswa setiap penanganan aksi demo.
Untuk itu kami, berharap aparat segera
kembali kepada UU agar mengetahui akan tugas dan fungsinya. Pihak kepolisian
setiap penanganan demo, sudah pasti ada jatuh korban. Sehingga, bila aspirasi
itu tidak ditindak lanjuti, aksi tersebut akan terus berlangsung hingga 10 Juli
2012. “Akan kami turunkan massa yang lebih banyak lagi, bila tuntutan kami
tidak segera direlaisasikan”, ancamnya.
Mereka mengaku, aksi demonstrasi
yang diperagakan HMI merupakan aksi damai, dimulai pada pukul 08.00 hingga
pukul 11.00 Wita tanpa ada tindakaan anarkis. Ia menambahkan, tindakan anarkis
itu ada, bila aparat kepolisian tidak kooperatif.
Ditambahkannya, mahasiswa merupakan
gerasi penerus yang memeliki idealis sangat besar dalam upaya menjadikan negeri
ini yang makmur jauh dari perbuatan bertentangan dengan undang - undang.
“Kami tidak akan anarkis sepanjang aparat kepolisian koperatif,” tandas Syamsudin.
(SM.12)