Kota Bima, (SM).- Ketua Ketua DPD I Golkar
Provinsi NTB DR. H. Zaini Arony, M.Pd mengajak semua kader Partai Golkar untuk
terus meningkatkan kualitas dalam berkompetisi dan betarung, dimanapun dan
tingkat manapun. Terlebih untuk pemenangan Pemilukada daerah, provinsi maupun
nasional. Jika tidak, keinginan untuk menang akan gagal.
Saat memberikan sambutan di kegiatan
Konsolidasi Internal Partai Golkar Dalam Memenangkan Pemilukada Kota/Kabupaten
Bima, Gubernur dan Pemilu 2014, Selasa kemarin, Zaini Arony mengatakan, dalam
berpartai dan berpolitik, disadari atau tidak sebenarnya tengah berkompetisi.
Jika sudah berbicara kompetisi, sama halnya berbicara kualitas. “Kalau kita tak
berkualitas, kita akan kalah”, tegasnya.
Menurut Bupati Lombok Barat itu,
berkompetisi menginginkan kemenangan. Namun tak ada kemenangan jika tak ada
kekuatan yang dibangun. Kekuatan pun tak akan ada jika tak ada persatuan. Dan
tak ada persatuan jika tak memiliki visi yang sama. “Dalam berkompetisi, semua
orang akan berpikir menang. Kata kunci kemenangan itu hanya terletak pada
seberapa besar kualitas kita dalam berkompetisi”, ujarnya berfilosofi.
Untuk itu, dirinya mengajak pada seluruh
kader Golkar Kota dan Kabupaten Bima untuk sejak awal mempersiapkan diri dengan
matang. Agar seluruh agenda politik dalam waktu dekat bisa segera diraih. “Kita
punya cita-cita bersama untuk kesejahteraan Indonesia. Mewujudkan itu, mulai
dari Kepala Daerah Kota maupun Kabupaten, kita harus jadi Walikota dan Bupati.
Provinsi maupun demikian, harus jadi Gubernur dan harus jadi Presiden untuk memimpin
negara,” ajaknya dengan lantang.
Zaini Arony juga mengingatkan kepada kader
Golkar, baik yang menjadi Kepala Daerah maupun yang duduk di lembaga
legislatif, untuk tidak hanya mendatangi rakyat saat butuh. Tapi harus tetap
mendatangi rakyat dan selalu menjaga harmonisasi hubungan dengan rakyat. “Jika
kita hanya bisa mendatangi rakyat saat butuh, sama halnya kita mengkhianati
mereka,” sorotnya.
Tak henti-hentinya juga dia meminta kepada
kader untuk terus belajar, baik ilmu politik maupun peta kekuatan politik yang
setiap saat berubah-rubah. “Jika kita tidak terus belajar, maka perubahan yang
kita inginkan tak akan terwujud,” tambahnya. (SM.07)