Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tambang Emas di Madapangga Ditolak Pemuda dan Mahasiswa

10 Mei 2012 | Kamis, Mei 10, 2012 WIB Last Updated 2012-05-10T05:45:29Z

Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Anti Tambang (GMPAT), menggelar aksi demonstrasi tolak tambang emas di Desa Woro Kecamatan Madapangga, Rabu kemarin. (Foto: Bin SM) 
Bima,(SM).- Tambang emas di Desa Woro Kecamatan Madapangga, ditolak. Rabu kemarin, sekelompok orang yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Anti Tambang (GMPAT), menggelar aksi demonstrasi di wilayah setempat. Menurut GMPAT, tambang itu hanya akan menyengsarakan rakyat, selain itu keberadaannya tak melalui tahapan sosialisasi lebih awal kepada masyarakat.

Aksi dimulai sekitar pukul 10.00 wita di Cabang Dena Kecamatan Madapangga. Tak hanya berorasi, selain membakar ban bekas, demonstran juga memblokir jalan serta menahan laju truk yang diduga milik pihak perusahaan tambang setempat. Praktis, massa aksi dan supir truk nyaris terlibat bentrok. Beruntung Polisi yang mengamankan aksi melerainya.
Tak berhenti sampai di situ, aksi dilanjutkan di depan kantor Camat Madapangga. Dalam orasinya, Zulkifli yang bertindak sebagai koordinator lapangan dengan tegas mengatakan tolak keberadaan perusahaan tambang emas. “Masuknya perusahaan tambang di wilayah Madapangga tak lain yakni hasil konspirasi Bupati dengan pemerintah Kecamatan dan Perusahaan Tambang, tanpa sosialisasi ke masyarakat,” sorotnya.
Zulkifli juga menuntut meminta Camat Madapangga menyatakan sikap tolak segala bentuk kegiatan pertambangan yang sudah direncanakan di wilayah Madapangga. “Kami juga minta perusahaan pengelola untuk segera melakukan reboisasi, rehabilitasi dan revegetasi sesuia dengan UKL dan UPL,” tegasnya.
Tak berselang lama, Camat Madapangga, Syamsuddin, B.Sc pun menemui massa aksi. Ia pun berjanji apa yang disampaikan demonstran akan dilaporkan ke Bupati untuk ditindak lanjuti. "Saya tidak bisa mengambil keputusan apa-apa, karena masih ada Bupati diatas saya," ujarnya.
Pernyataan Camat justru membuat massa aksi emosi. Karena yang mereka ingin Camat mengeluarkan pernyataan sikap ikut menolak kegiatan tambang itu. Massa aksi pun akhirnya memaksa untuk masuk ke halaman kantor Camat namun dihalangi oleh anggota Polres Bima Kabupaten yang berjaga di lokasi itu. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan, hingga akhirnya massa membubarkan diri. (SM.07/SM.11)
×
Berita Terbaru Update