Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Solar Langka, Pemda Diminta Bersikap Tegas

09 Mei 2012 | Rabu, Mei 09, 2012 WIB Last Updated 2012-05-10T05:14:14Z

Dompu, (SM).- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar belakangan ini, membuat anggota Komisi III DPRD Dompu Drs. AW Syafruddin angkat bicara. Dia meminta Pemda Dompu segera merespon persoalan tersebut dan bertindak tegas terhadap SPBU yang diduga bermain lantaran memberikan solar bersubsidi kepada industri yang tidak berhak memperolehnya. “Pemerintah daerah harus melihat masalah ini secara serius dan mengambil sikap tegas,” pintanya di depan Gedung DPRD Dompu, Selasa (8/5).

Menurutnya, BBM bersubsidi hanya diperuntukan bagi masyarakat kelas ekonomi rendah dan itu sudah diatur dalam perundang – undangan yang berlaku. “Tapi jika BBM bersubsidi dijual kepada industri dan pengusaha tentu sudah melanggar aturan, pelakunya harus ditindak agar tidak merugikan masyarakat banyak,” tandasnya.
Menurutnya, BBM non bersubsidi di Kabupaten Dompu, tidak tersedia di SPBU – SPBU. Mestinya harus ada solusi yang tepat. Dimana pemerintah dapat memfaslitasi agar tersedia fasilitas pengisian bahan bakar  BBM non bersubsidi sehingga para indutri tidak perlu mengisi bahan bakar ke Kabupaten Bima. “Dengan memberikan kemudahan seperti itu, para industri di Dompu tak mengeluarkan anggaran perjalanan ke Bima,” tandasnya.
Kembali dia menjelaskan, sebenarnya masalah penggunaan BBM bersubsidi yang banyak melibatkan industri sempat menjadi pembahan menarik di DPRD Dompu, menyusul aksi demo sejumlah aktifif yang mempresur hal itu. Namun ia mengaku tak tahu perkembangan terkini terkait persoalan dimaksud. “Tapi pada prinsipnya saya sangat sayangkan jika masalah itu hanya berhenti ditengah jalan. Apalagi ada embel – embel didalamnya.  Padahal itu menyangkut hak masyarakat yang harus diperjuangkan,” katanya.
Sementara salah seorang aktivis yang mempersolkan  sejumlah perusahaan pengguna BBM bersubsidi, Dedi Kusnadi, SE membantah jika pihaknya saat ini sudah diam karena telah menerima sejumlah uang dari para pengusaha seperti yang diisukan belakangan ini. “Aneh saja isu yang menimpa kami hanya karena kami diam. Misalkan kalau terima uang tutup mulut jangan  sedikit – sedikit,” kelakarnya.
Dia menegaskan, pihaknya sudah berkali – kali mendesak DPRD agar melanjutkan upaya klarifikasi terhadap sejumlah perusahaan yang  diduga memanfaatkan BBM bersubsidi selama beberapa tahun terakhir.  “Yang belum hadir pada rapat klarifikasi kemarin harus dihadirkan  seperti PT Waskita Karya, Bunga Rakaya dan SPBU O’O, supaya diklarifikasikan,” pintanya.
Menurutnya, indikasi permainan antara SPBU dengan industri dalam penyaluran  BBM bersubsidi diantaranya jenis  solar dan minyak tanah sangat besar sehingga merugikan masyarakat miskin yang berhak mendapatkannya.
Bayangkan saja, dalam proyek hotmik jalan, industri membutuhkan sekitar 50 persen   BBM jenis minyak tanah dan solar sebagai bahan campuran. ‘’Jadi dalam satu tahun saja dapat dihitung jumlah kerugian negara akibat permianan ini,’’terangnya lagi. (SM.15)
×
Berita Terbaru Update