Bima, (SM).-
Banjir bandang yang menerjang 4 Kecamatan seperti Langgudu, Woha, Belo dan
Palibelo subuh hari, Sabtu (26/04), menyebabkan terganggunya beberapa fasilitas
publik seperti Puskesmas, jalan raya dan sekolah. Guna mempercepat proses
pembersihannya, Satgas Pramuka Peduli melakukan kerja bhakti bersama
masyarakat.
Sudirman, Lgd, Sekretaris
Kwaran Langgudu mengatakan, kerja bhakti ini merupakan bentuk kepedulian
Pramuka terhadap bencana banjir, "yah, tidak bisa memberikan materi, kita
bisa bantu lewat tenaga”, aku Dirman.
Dirman yang juga
Penilik Olah Raga Kecamatan Langgudu percaya bahwa apa yang diberikan Pramuka,
meski hanya sekedar tenaga membersihkan lumpur pasca banjir, tetap memberi arti
bagi masyarakat.
Karena itu,
menurutnya, lewat kerja bhakti Pramuka tidak hanya melakukan pembersihan pasca
banjir. Tetapi, dalam waktu dekat akan melakukan kegiatan penanaman pohon
penghijauan.
Arief Rachman, salah
satu pengurus Satgas Pramuka Peduli mengatakan, pramuka memang sengaja menyasar
tempat kerja bhakti di Langgudu, karena memang saat ini adik-adik Pramuka
sedang melakukan kemah bhakti di Desa O'o.
"Nah, sekalian
saja bersama adik-adik peserta perkemahan dan pembinanya kita ajak melakukan
kerja bhakti di Puskesmas Langgudu yang kebetulan mengalami terjangan lumpur
paling parah”, jelas Arief.
Sedangkan, Mingguyono,
Sekretaris Kwarcab yang juga hadir dalam kerja bhakti mengatakan, kejadian
banjir juga diapresiasi oleh Kak Azrul Azwar, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
"Sebagai bentuk
kepedulian Gerakan Pramuka saya mengirimkan bantuan satu buah tenda Pleton dan
perlengkapan dapur umum untuk kebutuhan Satgas Pramuka Peduli”, jelas Yono,
sapaan akrabnya Mingguyono.
Menurut Yono, kalau
sudah sampai di Bima, Insya Allah akan dibuka Posko Satgas Pramuka Peduli. Sambil
nunggu datangnya peralatan, saat ini Kwarcab Bima masih berkosentrasi melakukan
kerja bhakti gotong royong bersama masyarakat membersihkan fasilitas publik
yang terkena banjir seperti Puskesmas, jalan raya, dan sekolah di Kecamatan
Langgudu.
Kepala Puskesmas
Langgudu, Syamsuddin, SKM, yang ditemui di sela-sela kerja bhakti bersama
Satgas Pramuka Peduli, masyarakat Langgudu dan mahasiswa PKL Akbid Harapan
Bunda mengatakan, meski banjir hanya merobohkan pagar tembok dan lumpur yang
cukup tebal tidak menyebabkan terhentinya pelayanan masyarakat.
"Kami tetap
berikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan”,
kata Syamsuddin.
Malah kata dia, di
tengah banjir berlangsung dengan kondisi lumpur yang hampir setinggi 12
centimeter itu, pihaknya masih memberikan pelayanan maksimal pada 6 pasien saat
banjir. (SM.02)