Bima,(SM).-
Tanaga security di RSUD Bima kini tak sebanyak dulu. Jumlahnya semakin
kurang. Sebelumnya, dalam sehari RSUD Bima dijaga dua petugas security,
kini hanya jaga hanya satu orang saja dalam sehari. Padahal idealnya, RSUD Bima
yang luas tersebut, harus memiliki tenaga security sekurang-kurangnya 15
orang.
Salah seorang pegawai setempat beberapa hari terakhir, jumlah security
berkurang, dari sembilan orang, kini hanya tersisa satu orang. Karena sudah
PNS, satu orang itu keluar dan pindah ke Kota Bima. “Jumlah security
delapan orang itu sudah sangat kurang. Satu petugas security dalam
sehari, tentu tidak sanggup menjaga RSUD Bima yang luas ini,” sorotnya.
Kata dia, masih untung jika dalam sehari di RSUD Bima tak ditemui
adanya berita kehilangan sejumlah barang-barang bawaan pasien dan keluarga
pasien. Artinya, security masih mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Namun dengan kondisi seorang diri, kemudian harus memantau RSUD Bima dan
memastikan keadaan baik-baik saja, tentu menjadi pekerjaan yang sangat berat
dan melelahkan.
Untuk itu, diharapkannya agar pemerintah Kabupaten Bima jika bisa
mengupayakan penambahan security di RSUD Bima, agar RSUD Bima bisa di
jaga maksimal dan tentu memberikan rasa aman bagi pasien dan keluarga pasien.
Di tempat berbeda, Kasubag Kepegawaian RSUD Bima, Rusli juga
mengakui tenaga security RSUD Bima memang kurang. Namun pihaknya tidak
bisa berbuat banyak, dan hanya memanfaatkan tenaga yang ada untuk bekerja
semaksimal mungkin. “Jumlahnya kini hanya delapan orang security. Tak
cukup memang, karena idealnya harus 15 orang,” katanya, Senin kemarin.
Diakuinya, karena tenaga security kurang, dulu pihaknya
pernah mengajukan penambahan di Pemerintah Kabupaten Bima, namun tujuh orang
yang diangkat sebagai tenaga kontrak, ditempatkan di RSUD Bima yang ada di Desa
Sondosia. “Kita mau mengajukan lagi, susah. Selain tak tersedianya anggaran,
juga tak adanya lagi perekrutan tenaga honor,” keluhnya. (SM.07)