Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Penyelenggaraan LPI Tak Berhadiah?

26 Mei 2012 | Sabtu, Mei 26, 2012 WIB Last Updated 2012-05-26T04:19:42Z

Bima, (SM).- Penyelenggaraan Liga Pelajar Indonesia (LPI) untuk jenis olahraga Sepakbola antarpelajar yang diselenggarakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima, diduga tak berhadiah. Tak hanya itu, wasit yang memimpin pertandingan pun tidak menggunakan wasit yang sudah memiliki sertifikasi dari PSSI.

Infomasi yang dihimpun Koran ini, penyelenggaraan LPI tahun lalu saja, pemenangnya tak mendapatkan hadiah dan uang pembinaan dari panitia. Padahal untuk kegiatan lomba manapun, hadiah untuk pemenang menjadi sangat penting untuk diperhatikan. “Ini kan perlombaan konyol namanya, masa pelajar yang sudah capek latihan dan memenangkan perlombaan tidak mendapatkan hadiah,” katanya.
Kendati alasan pemerintah pada lomba ini untuk mencari bibit unggul dalam bidang sepakbola, bukan berarti mengabaikan hadiah. Karena hadiah tersebut, selain menjadi kebanggan dari pemenang, dengan adanya hadiah juga menjadi motivasi untuk peserta yang memenangkan lomba. “Penyelenggaraan LPI tahun lalu itu tak ada hadiah dan uang pembinaan. Jangan-jangan tahun ini pun demikian,” sorotnya.
Tak hanya hadiah, sumber pun mempertanyakan kapasitas wasit yang memimpin pertandingan. Tahun lalu saja, seluruh wasit tak memiliki sertifikasi dai PSSI. “Mestinya wasit itu harus memiliki sertifikat. Bukan asal comot saja,” tegasnya.
Di tempat berbeda, Kasi Pemuda dan Olahraga Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Nurdin SPd, MSi ditemui Koran ini membantah tudingan tersebut. “Itu informasi yang keliru,” tegasnya, Jum’at kemarin.
Kata dia, tahun lalu tiga sekolah yang menang mendapatkan hadiah dan uang pembinaan. Masing-masing, juara I sebanyak Rp2,5 juta, juara II sebanyak Rp2 juta dan juara III sebesar Rl1 juta. “Tahun ini pun tetap ada hadiah dan uang pembinaannya”, ujar Nurdin.
Lanjutnya, tahun lalu, jumlah sekolah SMP dan SMA yang mendaftar kurang lebih sebanyak 29 sekolah. Demikian pula untuk tahun ini. Sedangkan awal lomba, dimulai dari tingkat kecamatan, kemudian dilanjutkan pada tingkat Dapil dan masuk delapan besar. “Untuk besar pendaftaran senilai Rp300 ribu per sekolah,” terangnya.
Mengenai wasit, diakuinya jumlah wasit yang memimpin pertandingan empat orang, dua orang yang sudah memiliki sertifikat sedangkan dua orang lainnya belum. Kemudian untuk hakim garis, dipilih dari empat orang tersebut dengan cara bergilir melakukan tugas sebagai wasit dan hakim garis. “Dua wasit yang bersertifikat itu merupakan pengurus Persebi, sedangakan dua orangnya merupakan wasit lokal yang juga memiliki kemampuan untuk memimpin pertandingan,” tambahnya. (SM.07)

×
Berita Terbaru Update