Dompu, (SM).- Dinas Peternakan
Kabupaten Dompu akhirnya mengumukan kelompok – kelompok yang menerima
bantuan ternak tahun 2012 baik dari program Penyelamatan Sapi Betina Produktif
(PSBP) maupun kelompok insentif. Jumlah kelompok dari dua program tersebut
sebanyak 27 dengan rincian 6 kelompok PSBP dan 21 kelompok insentif atau penguatan.
Pengumuman hasil verifikasi Dinas Provinsi
NTB tersebut memicu aksi protes dari sejumlah warga pengurus kelompok lain yang
tidak lolos, lantaran menguat aroma penyimpangan atau manipulasi nama kelompok
penerima bantuan dengan tidak mengacu pada hasil verifikasi awal yang
dilakukan oleh tim Dinas Peternakan Kabupaten Dompu.
Puluhan orang dari berbagai kelompok
ternak mulai pagi hari setelah menerima bocoran nama kelompok yang lolos,
tampak mengamuk di kantor Disnak Dompu.
Mereka memukul dan mendobrak pintu ruangan
Kepala Disnak Ir.Fakhruddin H.A.Wahab. Namun sayang, Kadisnak tidak berada di
kantornya, karena informasi stafnya bahwa dia sedang berada di Mataram guna
melaksanakan tugas kedinasan.
Iwahyuddin Boy, salah satu pengurus
kelompok ternak sapi mendobrak pintu kantor Kadisnak Dompu menggunakan sepeda
motornya. Untungnya, tak ada kerusakan yang timbul akibat luapan kekecewaanya
lantaran kelompoknya tidak lolos dalam verifikasi Provinsi. “Mana Kepala
Disnak? Saya minta keluar temui kami”, pintanya.
Menurut Iwahyuddin, cukup kental aroma
kejahatan penyimpangan yang dilakukan Kepala Disnak Dompu. Pasalnya, 27
kelompok yang diloloskan, tidak mengacu pada hasil verifikasi awal tim
Kabupaten. Sementara kehadiran tim verifikasi provinsi hanya menindaklanjuti
hasil verifikasi awal alias tak dapat mementahkan data kabupaten tersebut. Akan
tetapi, dia menuding Kadisnak merupakan dalang dari semua ini yakni menetapkan
nama – nama kelompok penerima bantuan berdasarkan kepentingan pribadinya. “Saya
tahu persis bahwa dia yang mengintervensi semua ini”, duganya.
Ungkapan senada juga disampaikan Ade
Junaidin. Secara tegas dia menuding Kadisnak telah merekayasa nama – nama
kelompok penerima bantuan.
Menueut mereka, ada sebagian kelompok
fiktif yang diloloskan. Hal ini merupakan bentuk pelanggaran hukum dan telah
merugikan kelompok yang layak menerima menerima bantuan. “Kami sudah pegang
data bahwa ada sejumlah kelompok fiktif yang diloloskan”, sorotnya.
Ade juga mendesak, Disnak agar berani
membuka di hadapan publik hasil verfikasi awal kabupaten supaya memperjelas
kecurigaan pihaknya terhadap kinerja Kadisnak Dompu. “Jika Kadisnak tak berani
mengeluarkannya, berarti tuduhan kami benar”, unkapnya.
Sementara Abdul Munir S.Pd yang juga
pengurus kelompok yang tidak lolos mendesak pada Kadisnak Provinsi NTB agar
meninjau kembali 27 kelompok yang lolos, karena banyak kejanggalan dalam
penetapan kelompok – kelompok tersebut. “Kami minta Kadisnak Provinsi untuk
memending dulu kelompok yang lolos sebelum masalahnya diklarifikasi”, pintanya.
Jika tidak, pihaknya mengancam akan terus
melakukan aksi demonstrasi besar – besaran, serta membawa persoalan dugaan
penyimpangan tersebut ke ranah hukum agar para pelaku dijebloskan di balik
jeruji besi. “Jika permintaan kami tidak dipenuhi, jangan salahkan kami jika
kondisi Dompu tidak kondusif”, ancamnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kadisnak
Dompu belum berhasil ditemui karena berada di luar Dompu. Saat dihubungi
melalui telfon gengamnya, nomornya tidak aktif.
Tim Verifikasi Dinas Peternakan (Disnak)
Kabupaten Dompu rata – rata mengaku kaget atas lolosnya sejumlah kelompok
ternak pada Selasa (29/5), karena tidak mengacu pada hasil
perengkingan Kabupaten.
Menurut penuturan sejumlah tim verifikasi
Kabupaten yang tidak ingin dikorankan namanya, kelompok – kelompok yang
diloloskan memiliki nilai terendah dibandingkan kelompok yang tidak diloloskan.
“Jika tidak percaya, lihat data hasil verifikasi yang kami lakukan. Sebagian
besar kelompok yang lolos itu memiliki nilai perengkingan terendah”, ujar
sumber.
Hasil verifikasi Kabupaten, lanjut sumber
telah dikirim ke Disnak Provinsi NTB. Kehadiran tim provinsi hanya untuk
melakukan pengecekan lapangan kelompok – kelompok yang direkomendasi. “Provinsi
hanya melakukan pengecekan saja apa benar ada kelompok yang direkomendasikan
oleh Disnak Kabupaten, itu saja”, katanya.
Sumber mengaku sempat mencoba melobi salah
satu kelompok yang dia jagokan pada tim provinsi. Namun pihak provinsi malah
berdalih bahwa pihaknya sudah menyerahkan kewenangan kepada Kadisnak Kabupaten
untuk menentukan kelompok yang akan diloloskan. “Kami pernah coba lobi, tapi
tim provinsi bilang, masalah kelompok yang lolos tergantung Kadisnak
Kabupaten”, tandasnya.
Sementara Ketua organisasi STRUK Dompu,
Amrullah SH mengaku, Senin kemarin dirinya menghadap Kadisnak Provinsi di
ruangan lerjanya di Mataram, untuk mempertanyakan terkait kelompok ternak Dompu
yang lolos tahun 2012 ini.
Awalnya Kadisnak menolak menerima
kehadiran mereka dengan berbagai alasan yang tidak jelas. Namun karena didesak,
akhirnya dia mau menerima mereka di ruangan tamu.
Amrullah merasa curiga bahwa di dalam
ruangan Kadisnak tersebut ada Kepala Disnak Dompu Ir.Fakhruddin, sehingga ia
dan rekannya tidak diterima di dalam ruangan kerjanya. “Saya sempat lihat mobil
Inova yang mirip dengan mobil pribadi Kadisnak Dompu yang diparkir depan kantor
Dinas Peternakan Provinsi NTB”, duganya.
Kadisnak terang – terangan mengatakan
jatah Dompu untuk program PSBP sebanyak 6 kelompok, sedangkan insentif 21
kelompok. Tambah Amirullah, Kadisnak Provinsi juga menjelaskan bahwa pihaknya
hanya menindaklanjuti hasil verifikasi Kabupaten karena mereka yang memiliki
wilayah dan lebih memahami kelompok yang layak menerimanya. “Jika demikian, sudah
jelas kelompok – kelompok yang lolos telah ditentukan oleh Disnak Kabupaten”,
ujarnya. (SM.15)