Kota Bima, (SM).- AB (60) warga Tente Kecamatan Woha
Kabupaten Bima, selaku otak perampokan emas di Toko Mas Murni bilangan jalan
Sumbawa Kompleks Pasar Raya Kota Bima, Jum’at 6 April lalu, teridentifikasi
seorang residivis (mantan narapidana) Nusa Kambangan.
Kebenaran atas identifikasi identitas dan latar belakang AB selaku otak
perampokan, disampaikan langsung Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS SIk SH,
Kamis (3/05) saat ekspos kasus pencurian disertai kekerasan (Curas) terkait
perampokan emas tersebut.
Kata Kumbul, AB merupakan pemain lama kawakan dalam berbagai aksi semacam
di berbagai wilayah di Indoensia hingga atas sepak terjangnya itulah, AB, jelas
Kumbul, pernah dikerangkeng di rumah tahanan kelas VIP Nusa Kambangan yang
memang diperuntukan bagi Narapida yang kelas kakap pula. “AB pemain lama yang
kembali beraksi”, ujarnya.
Untuk mengetahui seperti apa latar belakang dan identitas AB, pihaknya,
tengah melakukan koordinasi dengan Polda NTB dan Mabes Polri. Hal itu katanya,
dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mempelajari, kemungkinan siapa dan
seberapa besar jaringan pelaku dengan identitas lain seprofesi AB di wilayah
lain. Isyaratnya, AB, memliki rekan di berbagai tempat di negeri ini.
Dari pengakuannya, kata Kapolres, tiga pelaku perampokan yang menjadi
kawanannya saat beraksi di Toko Mas Murni beberapa waktu lalu, merupakan pelaku
pemula yang baru diajarkan AB. Bahkan untuk meyakinkan tiga pelaku pemula itu,
AB, mensugesti bahwa aksi permapokan yang dilakukan tidak akan ditangkap dan
diendus siapapun (aparat kepolisian), “Dia mengaku punya ilmu untuk itu,”
katanya sesuai pengakuan AB selaku otak perampokan.
Modus operandi pencurian disertai kekerasan yang diaksikan AB hingga
berhasil menjebol Toko Mas Murni dan di sejumlah toko emas dengan
perpura-pura sebagai pembeli. “Pakaian yang dikenakan pun begitu menipu si
empunya toko dengan kostum baju Koko dan berpeci haji”, ujarnya, sambil
memperlihatkan dokumentasi identitas fisik AB saat beraksi.
Ditanya ada keterkaitan dengan jaringan teroris dengan modus yang sama, diakuinya,
masih dalam penyidikan lebih lanjut dan pula akan berkoordinasi dengan Polda
NTB dan Mabes Polri. (SM.08)