Kota Bima, (SM).- Pencairan Beasiswa Miskin (BSM) di SDN 62 Kota Bima, Kamis kemarin
menuai persoalan. Uang yang mestinya diterima utuh siswa atau diwakili orang
tua, diduga dipangkas Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 62 Kota Bima. Alasannya,
untuk perbaikan taman dan pagar sekolah.
Dalam aturannya, pencairan BSM, tidak diperkenankan untuk
dipotong, untuk keperluan dan alasan apapun. Tapi tidak di SDN setempat, dari
jumlah siswa yang menerima BSM sebanyak 46 anak, masing-masing dipotong
sebanyak Rp40 ribu.
Mendengar kabar ada pemotongan BSM di sekolah yang dimaksud,
sejumlah pekerja media meluncur dan menemui Kepala Sekolah. Di sekolah yang berlokasi
di Kelurahan Rontu itu, Kepala SDN 62 Kota Bima, Rusdy, SPd, tidak menampiknya.
Dia mengaku, saat pencairan, dirinya meminta keihklasan dari orang tua murid.
“Kita minta keikhlasan saja, akhirnya belasan orang tua murid menyepakati untuk
dipotong sebanyak Rp40 ribu per anak,” ujarnya, Kamis kemarin.
Dia mengaku, jumlah siswa yang dapat BSM sebanyak 46 orang, satu
orang siswa mendapat sebanyak Rp360 ribu. Namun yang baru datang mengambil BSM
saat itu baru belasan orang. “Kami hanya minta dulu dari belasan orang yang
dating, dan saat itu langsung dilakukan rapat internal dengan mereka,” katanya
dan menambahkan, pemotongan itu untuk memperbaiki taman dan pagar sekolah.
Ironisnya, saat itu, saat pekerja media menanyakan tentang itu,
datang dua orang tua murid, Najma dan Sabria, mengambil pencairan BSM. Saat
ditanya mengenai pemotongan, mereka berdua mengaku tidak pernah tahu ada
pemotongan BSM, baik menghadiri rapat maupun diundang sekolah.
Tanpa banyak berkomentar, Rusdy mengaku tahu dalam aturannya BSM
tidak boleh dipotong untuk alas an apapun. Juga untuk perbaiki taman dan pagar
sekolah, karena pekerjaan itu sudah ditanggung melalui DPA dana BOS. Namun saat
ditanya kenapa tetap melakukan itu, Rusdy diam tanpa kata.
Anehnya lagi, pembayaran dana BSM di SDN 62 Kota Bima, tidak
dilakukan oleh Bendahara atau petugas BSM yang ditunjuk untuk menangani itu,
tetapi dilakukan sendiri oleh Kepala Sekolah.
Rusdy mengaku dirinya salah telah memotong dana BSM tersebut,
dirinya juga berjanji hari itu juga dirinya akan segera mengembalikan uang yang
sudah diambil itu kepada orang tua murid. (SM.07)