Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kontribusi Lutfi Disorot Partainya

30 Mei 2012 | Rabu, Mei 30, 2012 WIB Last Updated 2012-05-30T03:17:44Z

Kota Bima, (SM).- Anggota DPR RI duta Partai Golkar, Muhammad Lutfi, disorot pengurus dan kader Partai berlambang pohon beringin. Lutfi dianggap tak berkontribusi untuk partai dan konstituennya.

Baiq Isty Rufaidah sesaat sebelum membuka sesi dialog pada rapat Konsolidasi memenangkan Pilkada Kota Bima dan Pilgub NTB di Lesehan Putri, Selasa kemarin, berkomentar banyak soal peran dan kontribusi legislator Senayan kelahiran Bima itu. Lutfi dianggap kurang melakukan konsolidasi di akar rumput. “Partai Golkar adalah partai besar. Nah, kita harus bisa berbuat untuk terus membesarkan partai ini,” ucap Wakil Ketua Organisasi DPD Partai Golkar NTB itu.
Ironisnya, Lutfi dibanding-bandingkan dengan H. Muhammad Syafruddin, duta Partai Amanat Nasional (PAN) di Senayan. Kata dia, kiprah Syafruddin dengan memampang pose dan baligo berbagai bentuk dan ukuran, merupakan kegiatan yang patut dicontohi dalam mempromosikan agenda partai. “Kita jangan mau kalah dengan kader partai lain. Harusnya kita memberikan yang lebih dari orang lain,” katanya dengan nada semangat.
Selain Lutfi, Baiq juga mengingatkan pada calon Walikota Bima Hj. Ferra Amalia, SE serta Calon Gubernur NTB DR. H.Zaini Aroni untuk terus berada di tengah-tengah masyarakat. Karena untuk meraih kemenangan, harus bisa meraih hati akar rumput. “Berkontribusi untuk rakyat itu penting. Dan langkah itulah yang harus kita lakukan untuk meraih kesuksesan,” terangnya.
Di luar ruang rapat konsolidasi partai Golkar, Abdurahman, kader Golkar yang juga mantan anggota DPRD kabupaten Bima, mengaku malu memiliki wakil di parlemen seperti Lutfi. Pasalnya, Lutfi dianggap tak bisa membangun partai dengan kapasitasnya sebagai anggota DPR RI. “Sebagai kader Partai Golkar, saya malu dengan keberadaan Lutfi di parlemen,” sentilnya.
Muhammad Lutfi yang dikonfirmasi usai acara merasa tidak masalah dengan sentilan-sentilan yang disampaikan pengurus pun kader partai berlambang pohon beringin itu. Menurutnya, hal demikian sesuatu yang lumrah terjadi dalam kepartaian. “Itu hal biasa dalam partai. Tidak ada yang patut dipersoalkan,” jelasnya.
Menurut dia, kontribusi atau apapun yang dilakukannya terhadap konstituen tidak mesti digembar-gemborkan. Bagi Lutfi, membuat gambar berukuran besar dan dipampang diberbagai sudut desa, hanya buang-buang duit saja. Kata dia, akan lebih bermakna jika uang untuk baligo diberikan kepada yang membutuhkan.
“Kita ini beragama Islam. Nah kalau memberikan sesuatu kepada orang lain, tidak perlu dibesar-besarkan. Ibaratnya, kalau tangan kanan yang member, tangan kanan tak boleh tahu. Karena itu mengarah pada ria,” terang Lutfi. (SM.01)
×
Berita Terbaru Update