Bima. (SM).-
Kerugian materi yang diakibatkan banjir bandang yang melanda Kecamatan
Langgudu, Belo, Woha dan kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, Sabtu lalu,
diperkirakan mencapai Rp60 miliar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima,
Drs. Sulhan yang dikonfirmasi via telepon seluler tadi malam mengaatakan, saat
ini pihaknya masih melakukan finalisasi pendataan jumlah kerugian yang dialami
masyarakat di empat kecamatan yang diakibatkan oleh banjir bandang tersebut.
“Hitungan kasar kami, kerugian materi sekitar Rp60 miliar,” aku Sulhan.
Hingga tadi malam, Sulhan mengaku belum dapat merinci kerugian per
kecamatan. Secara garis besar dan sesuai hasil pendataan yang dilakukan
pihaknya, kerugian tersebut meliputi kerusakan instansi pemerintahan, sekolah,
jalan dan jembatan tempat ibadah dan lahan pertanian. “Untuk sector pertanian,
tanaman bawang dan padi yang paling besar jumlah kerugiannya. Inipun masih data
sementara,” urai Sulhan.
Camat Belo, Chandra Kusuma, S.Tp yang dikonfirmasi secara terpisah
Senin kemarin di kantor camat setempat, mengaku, juga belum mengetahui pasti
jumlah kerugian di wilayahnya. Kata dia, hingga Senin siang kemarin, staf camat
setempat yang membantu staf BPBD Kabupaten Bima masih melakukan pendataan.
“Sejak Ahad lalu atau sehari setelah banjir bandang, kami sudah membangun posko
di kantor. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pemutahiran data korban
banjir bandang,” akunya.
Menurut Chandra, korban yang di data bukan hanya masyarakat Belo.
Namun juga untuk Kecamatan Woha, Langgudu serta Palibelo yang ikut terkena
korban banjir bandang. “Banjir bandang yang terjadi Sabtu lalu merupakan yang
terdahsyat selama 70 tahun terakhir, sebelumnya belum ada bencana seperti ini,”
kata Chandra.
Dia menegaskan, banjir bandang yang terjadi sabtu lalu bukan
diakibatkan jebolnya bendungan Ncera. Tapi murni diakibatkan curah hujan yang
sangat tinggi di wilayah Desa Kawuwu Kecamatan Langgudu. “Tidak benar banjir
bandang itu akibat jebolnya bendungan Ncera,” ujarnya singkat.
Selain itu, Pihak Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golongan
Karya pada hari Senin kemarin sudah menyerahkan bantuan untuk korban bencana
banjir. Bantuan itu langsung di serahkan oleh Ketua DPD 1 Partai Golkar Dr
Zaini Aroni MPd, bantuan berupa 100 dus mie instan, 100 kg gula pasir dan 400
liter minyak goreng. “Bantuan itu langsung diserahkan oleh ketua DPD 1 Golkar
kepada kami,” tandas Candra.(SM.12)