Bima, (SM).- Kenginan perusahaan Alif Jaya yang hendak mengirimkan ternak
di luar daerah, harus tertahan. Pasalnya, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten
Bima yang mestinya mengeluarkan rekomendasi pemeriksaan, hingga kini tak jua
melakukannya. Atas sikap Dinas tersebut, perusahaan merasa dirugikan.
Direktur Perusahaan Alif Jaya,
Alfian Indrawirawan kepada pekerja media menjelaskan, banyaknya hasil bumi di
Daerah Bima yang harus di bawa ke luar daerah, Pelabuhan Bima untuk sekarang
memberhentikan sementara pengiriman ternak. Karena tak ingin usaha pengiriman
ternaknya terhenti, Alfian pun berinisiatif mengirimnya melalui jalur Pelabuhan
Badas Kabupaten Sumbawa Besar.
Kata dia, sapi dan kerbaunya
sebanyak 55 ekor pun sudah dibawa ke Pelabuhan Badas, dan sudah ditempatkan di
Holding Ground resmi untuk dilakukan pemeriksaan. Namun hingga kini, Dinas
Peternakan Kabupaten Bima tak kunjung mengeluarkan surat rekomendasi
pemeriksaan. “Kita sudah minta surat tersebut, tapi hingga kini belum
dikeluarkan, alasannya juga tidak jelas,” sorotnya, saat ditemui di salah satu
ruangan Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Bima, Senin kemarin.
Dia mengaku, baru kali ini saja
pengurusan surat rekomendasi di Dinas setempat menuai persoalan.
Pengiriman-pengiriman sebelumnya, tak pernah sesulit ini. “Kita juga heran, ko
bisa sesulit ini. Padahal setahu kita, pemeriksaan ternak saat hendak dilakukan
pemuatan tujuan Lombok, bisa dilakukan di jalan-jalan,” urai duta Golkar di
DPRD Kota Bima itu.
Hingga kini, ternaknya yang hendak
di kirim ke Kalimantan masih tetahan di Holding Ground resmi Pelabuhan Badas
karena surat rekomendasi pemeriksaan tak kunjung keluar. “Tentu kami merasa
dirugikan dengan sikap Kepala Dinas Peternakan seperti ini,” keluhnya.
Dia menambahkan, karena usaha
pengiriman ternaknya terhambat, dirinya berencana akan melaporkan ke Organisasi
Persatuan Pengurus Hewan Seluruh Indonesia, dan akan di tembuskan ke Bupati
Bima.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas
Peternakan Kabupaten Bima, Ir. Baharudin, dua kali ditemui di kantornya, tak
ada di tempat. Stafnya mengaku sedang rapat di kantor Bappeda Kabupaten Bima.
Beberapa jam setelahnya, saat
dihubungi via celuller, Ir. Baharudin mengaku sedang berada di Pacuan Kuda
Panda dan belum bisa memberikan penjelasan. Namun melalui SMS, Baharudin
mengaku, dirinya tak pernah menolak rekomendasi, yang penting barangnya ada,
untuk di cek fisik. Dan tidak mungkin dirinya menghambat usaha mitra sendiri,
apalagi tugasnya sebagai fungsi pelayanan. (SM.07)