Bima, (SM).- Sehari Setelah peristiwa banjir
bandang yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Bima, Ahad (27/5) seluruh
kekuatan Dinas Sosial Kabupaten Bima dengan Tagana sebagai kekuatan utamanya
mulai menyalurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk korban banjir bandang yang
melanda Kecamatan Langgudu, Belo, Monta, Woha dan Kecamatan Palibelo pada Sabtu
26 Mei 2012.
Kepala Dinas Sosial, Abdul Wahab SH kepada SM mengatakan, dalam
menyalurkan bantuan dan menuntaskan upaya-upaya penyelamatan korban, Dinas
Sosial mendapat dukungan pasukan Tagana dari Provinsi NTB. “Begitu tiba di Bima Ahad pagi, Tagana
Provinsi NTB langsung menyebar menuju beberapa titik lokasi bencana bersama
Tagana Dinas Sosial Kabupaten Bima”, akunya.
Dikatakannya, sesuai petunjuk Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST yang
langsung memimpin upaya evakuasi dan penyelamatan korban, bantuan tanggap
darurat yang disalurkan menyebar pada beberapa titik lokasi, seperti Kantor
Camat, kantor desa bahkan langsung pada titik-titik pemukiman korban. “Ini
dilakukan mengingat kondisi dan situasi masyarakat setempat”, ujarnya.
Menurutnya, jenis bantuan yang salurkan berupa kebutuhan hidup
sehari-hari seperti beras, mie instant, makanan siap saji, sarung, selimut,
daster, dan baju dewasa. Pihaknya juga sudah mendrop beberapa set alat dapur
untuk korban yang hanyut rumahnya dibawa banjir. “Di samping itu, matras, tikar
dan terpal juga kami drop sesuai kebutuhan korban. Sejauh ini beras yang sudah
kami drop sebanyak 3000 kg”, urainya.
Untuk korban yang rumahnya hanyut terbawa banjir atau mengalami
kerusakan berat akan diupayakan bantuan baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Bima, Pemerintah Propinsi NTB bahkan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian
Sosial Republik Indonesia.
Menanggapi adanya
anggapan keterlambatan memberikan bantuan tanggap darurat, Wahab menjelaskan, pada
Hari “H” kejadian yaitu sepanjang hari Sabtu kemarin, pihaknya fokus melakukan
langkah-langkah evakuasi dan penyelamatan korban. Namun demikian sore hari pihaknya
juga sempat mendrop bantuan tanggap darurat untuk lokasi-lokasi yang mudah
dijangkau. (SM.02)