Warga
yang terdiri dari kebanyakan ibu-ibu serta anak-anak sekolah tersebut mengungsi
ke gunung di sekitar kawasan Bandara Sultan M.Salahuddin Bima tersebut dengan
menggunakan dam truk serta sepeda motor.
Saat
ditemui wartawan, ibu-ibu serta anak-anak itu dalam keadaan panik karena takut akibat
datangnya banjir bandang. “Kita dikabarkan air Dam Pela Parado yang sudah
jebol,” tutur Sumarni, salah seorang warga.
Sejumlah
bekal untuk keperluan selama pengungsian ikut dibawa serta. Pakaian serta
peralatan dapur seadanya juga dibawa. “Bahkan sudah diumumkan dengan pengeras
suara jebolnya Dam,” timpal warga lainnya.
Pengungsian
yang dilakukan warga mengundang perhatian pengguna jalan potong Panda-Palibelo.
Praktis pada jalur itu mengundang kemacetan lalu lintas. Namun pengungsian tersebut tak berlangsung lama,
karena sejumlah petugas serta sanak keluarga lainnya datang menyampaikan
informasi yang jelas atas datangnya banjir bandang tersebut. Setelah mendengar
informasi itu, warga baru berani kembali turun ke rumah masing-masing dengan
tenang. (SM.06)