Bima, (SM).– Camat Soromandi, Yusuf
mengatakan, munculnya aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa bersama
masyarakat di Desa Kananta Kecamatan Soromandi pada Sabtu (26/5) sebagai hal
yang lumrah terjadi.
Kata dia, munculnya aksi tersebut berawal
dari rasa tidak puas anggota kelompok Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang
tidak lolos seleksi penetapan LKD yang akan melaksanakan program PNPM-Pisew
tahun 2012 di desa setempat yang dilakukan panitia seleksi di tingkat
kecamatan.
Menurut Yusuf yang dikonfirmasi di meja
kerjanya Senin (28/5), jumlah LKD yang mendaftarkan diri dalam pelaksanaan
paket proyek PNPM-Pisew tahun 2012 ini di Desa Kananta sebanyak 16 LKD,
sedangkan desa setempat hanya mendapatakan 16 paket program pada tahun 2012,
sehingga 10 dari 16 LKD yang tidak lolos melakukan aksi protes pada Sabtu
kemarin.
“Tentunya, LKD yang mendaftarkan diri
tidak mungkin lolos semua. Pasti ada yang tidak lolos,” tuturnya.
Ia menegaskan, penetapan LKD untuk wilayah
Kecamatan Soromandi dengan jumlah paket sebanyak 37 dari 50 LKD yang
mendaftarkan diri pada seluruh desa murni dilakukan sesuai ketentuan atau
pedoman serta petunjuk tekhnis seleksi yang ada. “Seleksi itu murni sesuai
aturan, bahkan diimbangi dengan sikap kearifan local. Saya jamin tidak ada
unsur kepentingan dalam penetapannya”, terang Yusuf.
Soal adanya aksi demo dari sejumlah
masyarakat Kananta, pihaknya selaku Muspika telah memberikan pengarahan dan
dapat diterima baik oleh sejumlah warga.
Ditambahkannya, bagi LKD yang dinyatakan
lolos, diharapkan dalam pelaksanaannya program paketnya nanti dapat
melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, sehingga mutu fisik bangunan
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam waktu yang cukup panjang demi
terwujudnya wilayah Soromandi yang lebih maju. (SM.11)