Bima, (SM).-
Mutasi guru dan staf jajaran lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima yang
sudah berlangsung sejak masa jabatan periode kedua kali H. Ferry Zulkarnain
nampaknya tidak semuanya bisa diterima. Pasalnya, hingga kini masih ada
sebagian masyarakat maupun elemen masyarakat yang inginkan agar para guru
maupun staf jajaran lingkup Pemkab Bima untuk dikembalikan dengan alasan tidak
efektif melaksanakan tugas.
Ahmad Dahlan, anggota DPRD Kabupaten Bima kepada Koran ini
mengaku, dari aspirasi yang diserap di masyarakat, bahwa guru-guru maupun staf
jajaran pemerintah yang terlanjur dimutasi, misalnya di Kecamatan Tambora tidak
efektif melaksanakan tugasnya. Menindaklanjuti aspirasi yang berkembang
tersebut, duta Partai Hanura itu meminta pada Bupati Bima agar memutasi kembali
guru-guru maupun staf yang dimutasi sejak masa kepimpinan periode ke dua H.
Ferry Zulkarnain.
“Saya sebagai wakilnya rakyat, sepakat dengan aspirasi masyarakat
tersebut agar para guru maupun staf yang dimutasi ke Tambora atau ke pelosok
kecamatan lain misalnya, agar ditarik kembali ke tempatnya semula”, pintanya.
Menurut dia, keberadaan para guru dan staf yang sudah dimutasi
tersebut, tidak efektif melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, semenjak
menerima tempat tugas baru yang tidak sesuai keinginan mereka.
“Kenapa tidak efektif, karena mereka sangat jauh dengan anak dan
isterinya, jauh dari tempat tinggalnya. Tentu dengan antara lain faktor
psikologis itu, sangat berpengaruh terhadap kinerjanya,” paparnya.
Jangan salahkan mereka, ketika tidak dapat melaksanakan tugas
secara maksimal yang disebabkan oleh pikirannya yang tidak fokus pada amanat
yang diembankannya. Dengan dikembalikan mereka, adalah solusi terbaik.
Keberadaan para guru dan staf yang dimutasi karena bukan alasan
yang obyektif tersebut, urainya, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan
stabilitas daerah ini. “Mereka juga punya andil untuk menciptakan keamanan dan
ketertiban daerah,” tandasnya. (SM.06)