Bima. (SM).-
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Belo, Muhammad Taslim SPd, MPd
merasa kuatir dengan kondisi badan sungai di belakang sekolah setempat.
Setiap tahun, tebing sungai tersebut terkikis akibat terjangan arus air sungai.
Menurut Taslim, jika kondisi tersebut tidak segera ditanggulangi,
banjir akan merusak 10 lokal pondasi bangunan ruang kelas. “Saat sekarang saja
tebing itu sudah mendekati. Jaraknya sekitar satu meter dengan pondasi. Lebih
khawatirkan lagi, apabila terjadi banjir semacam ini tahun depan, bangunan RKB
sudah pasti roboh,” ucap Taslim.
Dikatakannya, setiap tahun seklolah setempat pasti tergenang
banjir. Untuk tahun 2012 sekarang, sudah dua kali yakni banjir pada Maret lalu
dan banjir bandang Sabtu (26/5). Tembok yang roboh akibat terjangan banjir pada
bulan Maret, hingga sekarang belum diperbaiki. Pihak sekolah hanya mengganti
pagar bambu dan kini sudah roboh.
Parahnya lagi, selain membersihkan lumpur, banjir Sabtu lalu juga
merusak arsip ataupun dokumen di sekolahnya. “Kalau banjir masuk siang hari,
mungkin bisa diselamatkan karena masih ada guru dan karyawan. Tetapi kalau
datangnya malam hari, tak ada pegawai ataupun guru yang dapat menyelamatkan
arsip ataupun dokumen Negara. Kami haarapkan bronjongisasi sungai dari
Pemerintah daerah,” pinta Taslim.
Ketua Komite Drs H Rusman A Wahab, juga mengharapkan adanya
perhatian pemerintah kabupaten Bima agar segera membuat bronjong supaya tening
sungai tidak terkikis setiap tahunnya. “saya sangat khawatir melihat kondisi
tebing sungai, yahh tinggal setengah meter lagi dari dasar bangunan ruang
kelas,” ujar Rusman, Senin (28/5) kemarin di Cenggu.
Lanjutnya, untuk biaya bisa sering dengan komite. Pemerintah
membantu bronjong, komite akan membantu pula. Harapan bantuan itu, tidak
seutuhnya dari pemerintah. (SM.12)