Kota
Bima,(SM).- Usai menutup
pendaftaran siswa baru tanggal 4 Mei lalu, MTsN 1 Kota Bima Sabtu (12/5)
menggelar ujian tulis penerimaan siswa baru. Dengan menggunakan 24 lokal
ruangan, sebanyak 530 orang peserta berkompetisi untuk menjadi bagian siswa
yang diterima sebanyak 324 orang.
Ujian tulis
dimulai sekitar pukul 08.30 wita. Peserta akan mengisi sedikitnya soal dari
pelajaran Matematika, IPA, IPS, Agama dan Bahasa Indonesia yang sudah
disediakan oleh panitia. Setelah tiu, peserta akan menunggu pengumuman
kelulusan yang akan disampaikan pada tanggal 14 Mei. “Proses penerimaannya
nanti akan menggunakan perangkingan. Mulai rangking satu sampai rangking 324,”
ujar Kepala Sekolah MTsN 1 Kota Bima Mansyur, SAg di ruangannya, kemarin lusa.
Mansyur
mengaku, ujian penerimaan siswa baru dilakukan dua kali. Pelaksanaan pertama,
saat menerima pendaftaran mulai tanggal 27 April lalu, panitia langsung menguji
calon siswa MTsN 1 Kota Bima dengan materi membaca, menulis serta tes baca
Al-Qur’an. “Ujian lisan kami lakukan saat pendaftaran,” katanya.
Manysur
meyakinkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, penerimaan siswa bersih dari
praktek nepotisme. Siswa diberikan ruang seluas-luasnya untuk berkompetisi
dengan kemampuan masing-masing. Bahkan, untuk membuktikan jika nanti ada
sejumlah orang tua yang merasa tidak puas dengan hasil kelulusan, akan
ditunjukan data semua peserta yang mendaftar, mulai saat tes lisan hingga tes
tulis.
“Tahun lalu
kita pernah didemo karena orang tua yang tidak puas anaknya tak lulus. Jika itu
kembali terulang, maka kami akan menunjukan data yang ada beserta dengan rumus
pengolahan nilai,” jelasnya.
Kata dia,
setiap tahun sekolah yang dinakhodainya menjadi sekolah idaman untuk orang tua
menitipkan anaknya untuk bekal ilmu di masa depan. Terbukti, setiap tahun pula,
grafik jumlah yang mendaftarkan anaknya semakin meningkat. Tahun lalu, jumlah
peserta yang mendaftar sebanyak 475, dan tahun ini peserta meningkat.
Ia
menambahkan, menyambut kehadiran siswa baru, pihaknya akan menggulirkan dua
program unggulan. Yakni kelas akselarasi yang hanya belajar dua tahun, kemudian
program pemondokan untuk siswa. “Untuk program pemondokan nanti akan kita pilih
siswa sebanyak 50 orang yang berprestasi. Tentu, pelaksanaannya harus
mendapatkan persetujuan dari orang tua siswa,” tambahnya. (SM.07)