Bima, (SM).-
Sedikitnya 27 siswa SMA Negeri 1 Sape lolos di perguruan tinggi favorit melalui
jalur undangan. Sebelumnya, tercatat 63 siswa yang berminat masuk di Perguruan
tinggi melalui jalur dimaksud di seluruh Indonesia.
Kepala SMAN 1 Sape, Drs. Muhammad Saleh, M.M di ruang kerjanya
mengatakan, tahun ini sekolah yang dipimpinnya mendapat jatah 90 orang
rekomendasi jalur undangan. Dari jumlah tersebut, hanya 63 orang yang berminat
dan berakhir dengan tersaringnya 27 siswa. “Alhamdulillah, siswa kami bisa
mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri terfavorit di
Nusantara,” akunya.
Dijelaskannya, dari 27 orang yang lulus tersebut, siswanya bernama
Nur Aryani lolos di fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Selain itu, tiga
siswanya juga lolos di Universitas Gajah Mada (UGM), dua orang masuk di
Universitas Hasanuddin, Universitas Makasar tiga orang, Universitas Yogyakarta
tiga orang, Universitas Mataram 11 Orang , Universitas Islam Malang dua orang,
Universitas Malang satu orang dan Universitas Islam Jakarta satu orang.
Diakui Saleh, SMAN 1 Sape termasuk sekolah terakreditasi A di
Kabupaten Bima dan satu-satunya yang sudah mampu masuk di tingkat Nasional. Hal
ini dibuktikan dengan kemampuan siswanya tembus di Universitas favorit seperti
di UI. “Untuk masuk di Perguruan Tinggi favorit kami melaksanakan persiapan
selama 6 bulan dan tiap bulan kami melaksanakan try out dan bimbingan belajar
dengan menggunakan dana Komite dan Operasional Manajemen Mutu mendapatkan
predikat lulus 100 persen,” akunya bangga.
Mantan Kepala SMA PGRI ini mengharapkan, kedepan dengan seperempat
abad SMAN 1 Sape mampu memacu diri dengan harapan, adanya dukungan dari
pemerintah guna memberikan tambahan sarana dan prasarana berupa laboraturium
IPA untuk mendukung program belajar siswa.
Terkait aksi coret baju, Kepala Sekolah sekolah menganggap hal
tersebut sebagai tanda kebahagiaan siswa atas kelulusannya. Kendati demikian,
pihaknya melarang keras siswanya melakukan trek-trekan sepeda motor di jalan raya.
“Untuk menghindari aksi-aksi seperti itu, tahun ini kami sengaja menghadirkan
orgen tunggal dan member kebebasan kepada siswanya untuk merayakan keberhasilan
kelulusannya,” tandas Saleh. (SM.13)