Kota Bima,(SM).- Mengembangkan proses penyelidikan
kasus perampokan emas yang terjadi di Toko Mas Murni kompleks Pasar Raya Bima
Jum’at lalu, penyidik Polres Bima Kota berkoordinasi langsung dengan Markas
besar (Mabes) Polri.
Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS
SIk SH, pada sejumlah wartawan, Senin kemarin disela-sela aksi demonstrasi HMI
Cabang Bima, di halaman Kantor Walikota Bima menjelaskan, selain berkoordinasi
dengan Mabes Polri, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polda Bali. Maksudnya,
untuk memudahkan identifikasi kasus soal kemana arah pelarian (persembuyian)
para pelaku dan demi memastikan apakah pelaku orang diluar Bima atau orang yang
ada di Bima.
Untuk penyidikan apakah pelakunya
orang dalam (orang yang ada di Bima), Polisi juga telah menyebar Tim untuk
terus mengusut keberadaan pelaku, disamping berkoordinasi dengan Mabes dan
Polda Bali terkait identitas dan asal pelaku. Kaitan dengan sketsa wajah dua
pelaku dari empat pelaku keseluruhan yang merampok Toko Mas Murni, jelas
Kumbul, tengah diselesaikan dan dalam tahap penyelesaian. Mestinya hari ini
(Senin kemarin) sketsa wajah dua pelaku sudah bisa disebarluaskan pada public,
hanya saja, katanya, ada perbedaan keterangan soal cirri pelaku antara saksi
yang telah dimintai keterangan. Sementara dua pelaku lainnya, agak susah diidentifikasi
alais sulit dibuat sketsa wajahnya, mengingat dua pelaku tersebut, menggunakan
masker (penutup wajah) dan menggunakan helm.
Soal Senjata Api (Senpi) apa yang
digunakan pelaku saat beraksi, dipastikan Kumbul, senpi rakitan dan atau bukan
senpi organic seperti milik aparat, sesuai keterangan sejumlah saksi yang
melihat dan menyaksikan langsung peristiwa perampokan toko emas tersebut. “Saat
ditunjukan pada saksi senjata organic milik polisi, saksi memastikan tidak
seperti itu bentuk dan rupanya. Artinya bukan senpi orgnaik melainkan senpi
rakitan,”pastinya.
Untuk menjaga hal serupa tidak
terjadi dan guna memudahkan penyidikan jika terjadi perampokan yang sama, pada
pemilik toko utama sekali toko emas, himbau Kumbul, agar dapat memasang CCTV
sebagai media yang dapat mengontrol dan menujukan langsung persitiwa yang
terjadi. (SM.08)