Bima, (SM).- Setelah
dilaksanakannya Ujian Nasional (UN)
tingkat SMA/SMALB/MA Kabupaten Bima mulai
tanggal 16 – 19 April, serta pada jenjang SMK pada tanggal 16 – 18 April
2012, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima
menyampaikan laporan kilat yang ditujukan ke Bupati Bima.
Kepala Dinas Dikpora
Kabupaten Bima melalui Kasi Kurikulum, Drs. Basyirun, SPd, MPd mengatakan,
laporan kilat tersebut merupakan pertanggungjawaban Dinas Dikpora yang telah
menjalankan, mengawasi pelaksanaan UN mulai awal sampai akhir kepada Bupati
Bima. “Laporan ini kami sampaikan hari setelah UN selesai nanti,” ujarnya
kemarin.
Kata Basyirun, laporan kilat
tersebut dimulai dari serah terima dan
pendistribusian bahan UN dari Panitia UN Provinsi NTB kepada Panitia UN Kabupaten Bima
dilaksanakan pada hari Sabtu (14/4) yang bertempat di Kantor
Polres Bima yang disaksikan oleh
unsur pengawas independen, kepolisian, dan Sekolah penyelenggara UN. Selanjutnya bahan ujian diserahterimakan dari
Panitia UN Kabupaten Bima kepada sekolah penyelenggara UN.
Lanjutnya, PT POS Bima menyiapkan lima armada mobil
untuk mengantarkan bahan ujian ke 18 kecamatan dan polsek se-Kabupaten Bima. “Berita
Acara serah terima dan pendistribusian
berjalan dengan aman dan lancar,” katanya.
Untuk jumlah sekolah peserta UN,
lanjutnya, SMA/MA sebanyak 65 sekolah, SMK sebanyak 12 sekolah. Sedangkan jumlah peserta, SMA/MA sebanyak 6404 sekolah, SMK 791 sekolah, sehingga totalnya
peserta yang ikut sebanyak 7195
orang.
Sedangkan jumlah yang hadir dan yang tidak
hadir. Yang hadir, SMA/MA sebnayak 6318 orang, SMK sebanyak 786 orang,
dan totalnya sebanyak 7104
orang siswa. Sementara itu jumlah yang tidak hadir, SMA/MA sebanyak 81 orang, SMK sebanyak 5 orang,
sehingga totalnya sebanyak 86
orang.
Basyirun mengaku, yang tidak
hadir memiliki beberapa alasan, seperti menikah sebanyak 39 orang, mengundurkan diri 19 orang,
yang sakit sebanyak enam orang, tanpa keterangan sebanyak 13 orang, meninggal dunia lima orang, menjadi TKW/TKI tiga orang dan yang terakhir, menjadi tahanan Polres Bima satu
1 orang.
Didalam laporan kilat juga
pihaknya menyertakan persoalan selama
pelaksanaan UN, seperti di
beberapa sekolah kekurangan paket soal seperti di SMAN 1 Wawo dan SMAN 2 Woha. Kemudian
diatasi dengan memberikan paket soal yang
lain yang berbeda dengan denah pendistribusian soal.
Tidak hanya itu, di beberapa sekolah juga
mengalami kekurangan kertas segel dan dintisipasi
dengan menggunakan lak dan lem, serta kekuarang LJUN dalam beberapa ruang tapi dapat diatasi
dengan mengambil LJUN yang lebih di ruang lain. “Pada prinsipnya
persoalan ini mampu diatasi dan tidak menganggu proses UN,” ujarnya.
Kemudian, masalah pengembalian LJUN dari sekolah penyelenggara
ke posko UN Kabupaten Bima, semua sekolah
penyelenggara mengembalikan LJUN setiap hari kepada panitia UN Kabupaten Bima
di Dinas Dikpora Kabupaten Bima, kecuali sekolah di Kecamatan Sanggar dan
Tambora. “Dua Kecamatan itu dititipkan
di Polsek setempat. pada hari terakhir baru diserahkan kepada panitia UN
Kabupaten Bima. Setiap hari Panitia UN Kabupaten Bima
menitipkan hasil UN kepada pihak kepolisian Resort Bima,”
bebernya.
Basyirun menambahkan, pada
laporan kilat itu juga pihaknya menambahkan laporan pengembalian LJUN dari Panitia UN Kabupaten Bima Kepada
Panitia UN Provinsi NTB. Rencananya akan berangkat
Kamis (kemarin,red) pada pukul
15.00 Wita dengan menggunakan Mobil box milik PT. POS Cabang Bima, dikawal oleh satu mobil Dinas yang ditumpangi
pihak kepolisian, Panitia UN Kabupaten
Bima dan Pengawas Independen. (SM.07)