Bima,
(SM).– Tragis, Sumiati (17) warga asal Tente
Kecamatan Woha yang berdomisili di Desa Ndano, Kecamatan Madapangga mengalami
kecelakaan berat dan menghembuskan nafas terakhirnya di Tempat Kejadian Perkara
(TKP). Diduga gadis bau kencur itu ditabrak mobil pertamina dengan Nomor Polisi
(Nopol) EA:8599 S ketika korban melintas dengan menggunakan sepada motor jenis
Yamaha Mio di jalan lintas Bima-Sumbawa depan Balai Benih Ikan (BBI) Desa Bolo
Kecamatan Madapangga, Kamis (19/4) sekitar pukul 09.30 wita.
Tragisnya, korban meninggal
dengan tubuh dalam keadaan (maaf) terputus dua bagian, dimana antara badan korban bagian perut ke
bawah dengan badan korban bagian atas hingga kepala dalam keadaan terpisah
akibat digilas mesin mobil pertamina, sehingga tidak sempat dilarikan ke PKM
untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sementara sang sopir mobil
pertamina langsung meninggalkan mobil di tempat kejadaian dan sekaligus
mengamankan diri di Mapolsek Bolo guna mengantispasi adanya amukan massa,
sedangkan korban langsung diantarkan warga di rumah kediamannya di Desa Ndano
dengan menggunakan mobil Ambulance PKM Madapangga.
Kapolsek
Madapangga. Ipda. Much Nur yang dikonfirnasi di meja kerjanya sesaat setelah
terjadinya kecelakaan maut tersebut pada wartawan mengatakan, berdasarkan
pengakuan sejumlah saksi mata yang ada di TKP, kronologis kejadian kecelakaan
yang menimpa korban Sumiati hingga tewas, berawal ketika korban dari arah Desa
Ndano hendak menuju Bima yang saat itu korban beriringan dengan mobil milik CV.
Lam-Lam. Saat beriringan, korban berada persis di belakang mobil tersebut dan
sesampai di TKP korban diduga menabrak belakang mobil CV. Lam-Lam hingga korban
terpental.
Lalu,
di saat korban terpental tiba-tiba datang mobil pertamina yang datang dari arah
Bima hendak menuju Dompu dengan kecepatan tinggi dan tak mampu mengendalikan
kendaraan sehingga menabrak korban yang sudah terjatuh.
Lanjutnya, ketika mobil Pertamina
yang datang dari arah bima tersebut, itulah yang menyebabkan kecelakaan terjadi
karena diduga sang sopir yang mengendarai mobil pertamina tidak mampu
mengendalikan lajunya hingga
Akibat tabrakan itu, tubuh korban
terseret sampai kedalam mobil yang mengakibatkan badan korban terputus menjadi
dua antara kepala dengan badan bagian bawah,” kisahnya.
Sesaat setelah kejadian, korban
langsung dilarikan ke Desa Ndano oleh warga dengan menggunakan mobil Ambulance
PKM Madapangga, sementara sang sopir mobil pertamina langsung meninggalkan
mobil dan mengamankan diri di Mapolsek Bolo berikut mobil pertamina yang
ditinggalkan oleh sang sopir telah diamankan pihaknya di Mapolres untuk
dijadikan alat bukti dalam proses hukum lebih lanjut.
Dengan adanya kejadian lakalantas
yang merenggut nyawa korban tersebut, Kapolsek meminta pada seluruh pengguna
jalan, agar lebih hati-hati dalam mengendarai kendaraan, “Utamakan keselamatan
anda di balik dari segala kepentingan yang ada, biar lambat asal selamat”,
harapnya.
Pantauan SM langsung di Desa
Ndano, isak tangis sejumlah warga yang ada di desa setempat tak terelakan
begitu mendengar maupun dalam hal menyambut kedatangan mayat korban dan sekitar
30 menit mayat korban berada di Desa Ndano, mayat korban diambil oleh ayah kandungnya
bersama ibu tiri untuk disemayamkan di Desa Tente, praktis saja kepergian mayat
korbanpun diiringi dengan isak tangis dari sejumlah warga masyarakat.
Informasi yang dihimpun SM
melalui sejumlah warga Desa Ndano, korban menumpang di rumah salah seorang
warga setempat baru berlangsung sekitar sekitar lima bulan setelah tidak tahan
hidup dengan ibu tiri yang merupakan isteri kedua dari ayahnya. (SM.11)