Bima, (SM).- Tomcat, sepertinya bukan jenis serangga baru di Bima,
khususnya di Kecamatan Woha. Beberapa warga di kecamatan setempat, sejak dua
tahun lalu sudah pernah tersengat oleh jenis serangga yang kini tengah
menghebohkan dunia Indonesia tersebut.
Pertama mendengar Tomcat berikut
dampak gigitannya melalui media cetak dan elektronik, betapa kuatir dan
takutnya Rakyat Indonesia, termasuk masyarakat Kabupaten Bima, kecamatan Woha
khususnya. Hebohnya pemberitaan akan ‘tajamnya’ sengatan serangga yang konon
muncul dari tanaman tomat ini, menjadi buah bibir masyarakat, karena lebih
dominant masyarakat Kecamatan Woha seperti di Desa Samili dan Kalampa cenderung
menanam tomat.
Khairil Anwar, S.Pd, bercerita
banyak soal Tomcat. Menurut Guru Biologi pada salah satu SMA Negeri di
Kecamatan Woha itu, Tomcat bukanlah ‘barang baru’ bagi dia dan tetangganya.
Pasalnya, sejak dua tahun lalu, gigitannya sudah mereka rasakan. “Gigitannya
memang ampuh. Awalnya, kami mengira diserang cacar air dan sejenisnya. Saya
tahu gigitan itu setelah nonton berita di televise,” urai Khairil.
Selain Khairil, tetangganya Suhardi
dan M.Yusuf juga sudah pernah disengat Tomcat. Jenis luka yang diakibatkan oleh
gigitan serangga ini, persis seperti cacar bahkan seperti luka bakar. “Hampir
semua penghuni Rumah Mepet Sawah (Mewah) sudah terkena gigitan serangga ini.
Awalnya kami tidak mengira saja kalau mewabahnya serangga ini begitu heboh.
Padahal bagi kami, biasa-biasa saja karena sudah sering digigit Tomcat,” aku
Suhardi.
Berapa lama luka gigitan Tomcat dan
apa jenis obatnya? Menurut Khairil, Suhardi maupun M.Yusuf, luka yang
diakibatkan oleh serangga tersebut berkisar antara 3 hari bahkan ada yang
sampai sepekan lamanya. Parahnya, kata mereka, jika gigitannya pada bagian
mata. “Saya pernah disengat persis di bagian mata. Sakitnya luar biasa dan
awalnya saya hanya mengobati dengan cara tradisional yakni dengan mendatangi
pawang cacar. Karena mengira terkena cacar ular,” tambah Yusuf.
Mereka mengaku, berbagai jenis obat
sudah dicoba untuk menyebuhkan gigitan Tomcat. Namun dari cara tradisional yang
ditempuh, bedak viva-lah yang paling ampuh dan mampu patahkan menjalarnya
bakteri yang diakibatkan gigitan serangga itu.
Sampai sekarang, warga yang
berdomisili di dekat persawahan, mengobati gigitan Tomcat dengan bedak dan
terbukti mampu menyembuhkan. “Kami tidak ngerti apa yang terkandung dalam bedak
kecantikan itu sehingga bisa untuk mengobti gigitan Tomcat,” tandas Khairil
yang diamini Suhardi dan Yusuf. (SM.07)