Kota Bima, (SM).- Gelaran pentas budaya berbagai etnis yang berada di wilayah
Kota Bima oleh Komunitas Sarangge Mbojo (KSM) dalam rangka memeriahkan Hari
Jadi Kota Bima ke-10 pada Senin malam lalu di kawasan wisata Amahami,
menyisahkan kekesalan Plt Sekda Kota Bima.
Apa pasalnya, meski prosesi
pembukaan gelaran pentas seni dan budaya sudah dimulai, namun ratusan
kursi yang tertata rapi dan disediakan pihak panitia penyelanggara, nampak
kosong dan hanya sebagian saja yang terisi. Kekosongan dan sepinya pentas seni
itu, bukan saja minimnya masyarakat yang menyaksikan, lebih lagi para pejabat
yang jauh hari telah diundang untuk menghadiri pembukaan dan saban hari
kegiatan pentas seni.
Atas ketidak-adiran sejumlah pejabat
Pemkot setingkat kepala dinas pun jajaran aparatur pegawai lingkup setempat,
tentu membuat gerah Sekda Kota Bima, Ir Muhammad Rum. Saat dirinya menyapaikan
laporan panitia, sorotan paling utama disampaikan, menyoal ketidakhadiran
sejumlah pejabat dimaksud. Mestinya kata dia, pejabat dan aparatur pemerintah,
mampu meberikan contoh dan motivasi pada seluruh masyarakat dalam mengembangkan
seni budaya nusantara sebagaimana yang terselenggara. “Bukan malah tidak respek
pada acara dimaksud, “sentilnya.
Tanpa kebersamaan dan motivasi yang
ditunjukan aparatur pegawai, sorotnya, tidaklah mungkin niat melestarikan dan
memajukan seni budaya nusantara pada umumnya dan budaya lokal (Bima) khususnya,
dapat terwujud secara menyeluruh. Kedepan harapnya, hal semacam ini (ketidak
hadiran) tidak terulang lagi.
Senada dengan itu, Walikota Bima
juga menyoroti hal yang sama. Kata ia, denngan gelaran ran seni tersebut
sesungguhnya tidak ada yang kurang, hanya tingkat partisipasi dan kehadiran
aparat saja yang kurang. Selain itu, Walikota mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai
Komunitas Sarangge Mbojo. Kegiatan semacam itu, katanya, mesti ditingkatkan dan
terus digiatkan, bila perlu dijadikan agenda tahunan.
Menyorot lokasi Amahami untuk
kebutuhan lokasi alternatif hiburan yang sebelumnya acap digelar di Lapangan Serasuba,
sangatlah ideal dijadikan lokasi baru yang strategis. Artinya dengan merubah
lokasi hiburan di Amahami, maka geliat ekonomi kerkayatan menjadi semakin
berdinamika dan menguntukan dan terpusat. (SM.08)