Bima, (SM).- Setelah dipercaya rakyat
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk duduk di Senayan-Jakarta, tak lantas
membuat anggota DPR RI H. Muhammad Syafruddin, ST lupa akan tanggungjawabnya
sebagai wakil rakyat. Dia begitu massif mendatangi konstituen, dari kota
ke desa, menyerap aspirasi dan memberikan bantuan.
Baru saja tiba di Jakarta dua hari lalu, Duta PAN itu kembali lagi
ke NTB untuk menyambangi rakyatnya. Keluar dari Bandar Udara Sultan Muhammad
Salahudin, Rabu kemarin, pria yang biasa di sapa Rudy Mbojo itu melanjutkan
agenda reses. Kedatangannya kali ini, masih dengan kegiatan yang sama,
memberikan bantuan.
Desa pertama yang didatanginya yakni Desa Tonggondoa Kecamatan
Palibelo, Rudi yang hanya mengenakan sandal jepit bertatap muka dengan Kepala
Desa dan staf setempat dan menyerahkan bantuan 25 kursi. “Kali ini kami memulai
perjalanan di Desa Tonggondoa dan akan menyelesaikan 40 desa dan kelurahan
hingga tanggal 27 April mendatang”, katanya.
Dia mengaku, agenda reses kali ini, dimulai dari Kecamatan
Palibelo, dengan sasaran enam desa, masing-masing Desa Tonggondoa, Panda, Teke,
Nata, Dore dan Roi. Kemudian ke Kecamatan Sape, yakni Desa Lamere. Diteruskan
ke enam desa di Kecamatan Ambalawi, masing-masing Desa Tolowata, Nipa, Mawu,
Kole, Rite dan Talapiti. Kemudian enam desa di Kecamatan Wera, yakni Desa Bala,
Ntoke, Ta Dewa, Nunggi dan Oi Tui.
Selesai di Kabupaten Bima, dirinya melanjutkan perjalanan ke Kota
Bima dengan sasaran tiga kecamatan. Pertama, lima kelurahan di Kecamatan
Mpunda, empat kelurahan di Kecamatan Asakota dan tiga kelurahan di Kecamatan
Rasanae Timur. “Untuk 40 desa dan kelurahan yang didatangi, kami serahkan kursi
masing-masing 25 unit kursi plastic”, akunya.
Selain kursi, dirinya juga menyerahkan bantuan dana untuk 10 masjid
dengan total bantuan sebanyak Rp50.405.000,-. “Pada perjalanan ini kami
sisipkan juga untuk bantuan masjid”, terangnya.
Kata dia, dari semua kota kabupaten yang didatangi, Kabupaten
Dompu, Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Bima sudah tuntas ditemui dan
diserahi bantuan. Sedangkan Kota Bima, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat
baru masing-masing sekitar 50 persen. “Sisanya akan saya selesaikan dalam waktu
yang tidak terlalu lama. Pada prinsipnya, saya ingin mendatangi semua desa dan kelurahan
di NTB,” ujarnya.
Mengenai sumber dana, dia mengaku berasal dari uang pribadi dan
gajinya sebagai wakil rakyat. Kemudian ditambah dari sumbangan teman-temannya
sesama warga Bima yang berdomisili di Jakarta. (SM.07)