Kota Bima (SM).-Derasnya pembangunan fisik di Kota Bima beberapa tahun
terakhir berimbas menyusutnya luas lahan pertanian khususnya lahan persawahan.
Data dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kota Bima, setiap tahun
areal persawahan menyusut lima hektar sementara aturan pemerintah menjadikan
lahan persawahan lahan abadi sepertinya kurang dipahami masyarakat.
Bagaiman kondisi 20 tahun yang akan
datang, bila sebagian besar areal persawahan beralih fungsi menjadi pemukiman,
apakah kebutuhan akan beras warga kota tergantung dari persediaan daerah
tetangga oleh karena itu perlu solusi yang tepat dari pemerintah tidak
membiarkannya terus tergerus karena memang kebutuhan akan pangan harusnya
seimbang dengan pembangunan ekonomi perkotaan. Tentunya pembahasan Rencana Tata
Ruang dan Tata Wilayah (RT/RW) dipercepat sehingga akan diketahui bagaiman kota
bima kedepannya.
Lebih anehnya lagi berdasarkan data
Distarnak walaupun terjadi penyusustan lahawan persawahan setiap tahun hasil
panen khususn padi gabah kering cenderung naik, bahkan untuk panen tahun 2011
sampai april 2012 berdasarkan data distarnak kota bima mencapai 42 ribu ton
gabah kering giling meningkat 20 persen.
Kasi Produksi Tanaman Pangan dan
Holtikutural (PTPH) Dispertanak Kota Bima,Jamaludin. SP kepada media ini
menjelaskan walaupun belum ada data falid mengenai penyusutan lahan persawahan
diKota Bima dari pantauan dilapangan diperkirakan menyusut seluas lima hektar
setiap tahunnya, diketahui penyusutan tersebut sepenuhnya karena pengalihan
fungsi menjadi lahan pemukiman.”biasanya dibangun rumah” ujarnya.
Jelas Jamaludin, untuk mengurangi
intensitas peralihan fungsi lahan persawahan menjadi pemukiman, pemerintah
daerah telah menerbitkan aturan menjadikan lahan persawahan khususnya lahan
basah menjadi lahan abadi, namun walaupun pemerintah telah menerbitkan aturan
tersebut sepertinya masyarakat masih enggan mamahaminya. Juga tentunya kata
Jamaludin sudah menjadi lumrah bila imbas dari sebuah perkotaan adalah minimnya
lahan terbuka hijau termasuk lahan persawahan.
Mengenai peningkatan hasil panen
khususnya gabah kering giling tidak terpengaruh penyusutan lahan sawah, tetapi
lebih pada cara pertanian yang lebih modern dengan penyiapan bibit unggul dan
dukungan pupuk serta pembasmi hama yang memang setiap tahun berkembang lebih
efektif, contohnya saja untuk tahun 2011 sampai dengan april 2012 hasil panen
padi meningkat tidak saja dilahan persawahan juga ladang atau padi gogo. Total
untuk panen tahun ini mencapai 42.400 ton dengan total luas lahan 7582 hektar (SM.08)