Kota Bima, (SM).- Gelombang protes yang terus dilakukan
kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima di kantor Pemkot Bima dan
Polres Bima Kota saat ini, diakui sedikitpun tak bersentimen politik.
Sebagaimana dikatakan Ketua Umum HMI Cabang Bima, Mansyur pada koran ini,
pergerakan yang mereka lakukan merupakan bentuk ketersinggungan mereka terhadap
pelecehan organisasi HMI dan sedikitpun tak bertendensi politik. “Kami tidak
punya kepentingan politik apapun. Pergerakan kami murni menuntut bentuk
ketersinggungan kami secara organisatoris,” aku Mansyur.
Tuntutan HMI saat ini, jelas Mansyur, menuntut keadilan agar pihak
kepolisian sebagai aparat penegak hukum sesegera mungkin menangkap oknum pelaku
pengerusakan, pembakaran inventaris HMI Cabang Bima dan penganiayaan empat
anggota HMI. “Kembali ingin kami tegaskan, dalam menangani masalah ini pihak
aparat hendaknya tidak menerima intervensi dari pihak lain,” pintanya.
Dia menegaskan, HMI Cabang Bima tidak pernah punya masalah dengan
masyarakat masyarakat Mande Kelurahan Sadia. Dalam aksinya, HMI hanya menuntut
agar pelaku pembakaran dan penganiayaan segera ditangkap. Katanya, selama
pelaku tersebut belum dikerangkeng, selama itu pula mereka melakukan
pergerakan.
“Saya harap ada pemahaman psikologis dari warga Mande. Dalam hal ini kami
hanya menuntut penangkapan pelaku yang telah merusak dan menganiaya anggota
kami. tidak sedikitpun pergerakan ini memojokan masyarakat. Kami hanya ingn
penegakkan supremasi hukum,” tandasnya.
Senin (16/4) kemarin, HMI Cabang Bima kembali melakukan aksi unjuk rasa di
depan Kantor Polres Bima Kota. Aksi mereka, masih seputar desakan penangkapan
pelaku pembakaran inventaris sekretariat dan penganiayaan anggota HMI Cabang
Bima. Hanya saja, dalam aksi tersebut mereka tak berhasil menemui Kapolresta,
karena yang bersangkutan tak di tempat. (SM.04)