Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pengawas Belum Pastikan NTB Bebas Kecurangan UN

26 April 2012 | Kamis, April 26, 2012 WIB Last Updated 2012-04-26T03:53:16Z
Mataram, (SM).- Pengawas dari perguruan tinggi belum bisa memastikan pelaksanaan Ujian Nasional 2012 di Nusa Tenggara Barat bebas dari unsur kecurangan seperti yang terjadi pada 2010 karena proses pemindaian lembar jawaban belum rampung.
"Kami belum menemukan indikasi ke arah sana. Nanti coba saya koordinasikan dengan tim pemindai Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN)," kata Ketua Panitia Pelaksana Pengawasan Ujian Nasional (UN) SMA/MA dan SMK di Nusa Tenggara Barat (NTB) Prof Mahyuni di Mataram, Selasa lalu.
Tim Pemantau Independen dan Panitia Pengawas UN SMA/MA dan SMK pada 2010 menemukan dugaan kecurangan berjamaah di enam sekolah di NTB. Indikasi adanya kecurangan berjamaah tersebut diketahui dari hasil pemindaian LJUN peserta UN dari enam sekolah dan madrasah yang tersebar di Pulau Lombok. Dugaan kecurangan berjamaah terjadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan mata pelajaran Biologi.
Tim Pemantau Independen dan Panitia Pengawas melaporkan masalah tersebut ke Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai lembaga penentu kelulusan UN.
Menurut Mahyuni, pemindaian LJUN sudah berlangsung sejak pelaksanaan UN pada hari pertama, yakni Senin (16/4) dan hingga saat ini masih berlangsung hingga proses UN susulan berakhir pada 26 April 2012.
Proses pemindaian LJUN difokuskan pada verifikasi LJUN karena tidak menutup kemungkinan jumlah LJUN yang masuk tidak sama dengan jumlah peserta UN. Seluruh LJUN yang sudah dipindai akan diserahkan ke BSNP sebagai lembaga penentu kelulusan. Penyerahan seluruh dokumen pelaksanaan UN di NTB paling lambat 7 Mei 2012.
"Kami juga belum mendapat informasi berapa jumlah peserta UN susulan, baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa. Mungkin ada kendala di lapangan sehingga dinas tidak bisa memberikan laporan kepada kami," ujarnya.
Hasil pengawasan sementara, kata dia, pelaksanaan UN SMA/MA dan SMK di NTB tahun pelajaran 2011/2012 berjalan lancar, meskipun ada temuan-temuan tim pengawas di lapangan.
Berbagai temuan tersebut seperti adanya lembar jawaban peserta yang tertinggal di ruang ujian, namun diantar ke Unram sebagai lembaga pemindai LJUN satu hari setelah UN berjalan. Temuan tersebut karena pengawas ruangan tidak cermat melakukan pemeriksaan setelah para peserta meninggalkan ruang ujian.
Namun hal itu belum bisa dinilai sebagai tindak kecurangan UN karena sudah diselesaikan oleh Panitia Pengawas dengan panitia penyelenggara di kabupaten serta tingkat Provinsi NTB, sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) UN.
Temuan lain, kata Mahyuni adalah data siswa yang tidak tertulis dengan baik di LJUN, data absen yang tidak sesuai dengan jumlah peserta UN dan ketebalan kertas serta LJUN yang tidak bisa terbaca karena garis penanda yang ada di pinggir LJUN tidak ada. "Semua temuan itu sudah masuk dalam berita acara UN yang akan diserahkan ke BSNP," ujarnya.    
Data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, peserta UN jenjang SMA/sekolah sederajat tahun ajaran 2011/2012 tercatat sebanyak 58.281 orang, atau lebih banyak dari tahun sebelumnya yang mencapai 55.150 orang. Dari 58.281 orang peserta UN itu, sebanyak 44.601 orang dari SMA/MA dan sebanyak 13.703 orang dari SMK.      
Peserta UN SMA/SMK/MA tahun ajaran 2010/2011 tercatat sebanyak 55.150 orang, terdiri dari 43.221 orang peserta dari SMA/MA, dan 11.929 orang peserta dari SMK. (ant)
×
Berita Terbaru Update