Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pendataan K2 di BPN, Curang?

24 April 2012 | Selasa, April 24, 2012 WIB Last Updated 2012-04-24T03:22:54Z

Bima,(SM).- Pendataan tenaga honor Kategori 2 (K2) terkesan sarat dengan kecurangan. Tenaga honor yang layak terjaring, malah disingkirkan tenaga honor baru yang dinilai koneksi orang penting dalam pendataan tersebut. Seperti yang terjadi di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bima, K2 yang sudah diumumkan beberapa hari lalu dinilai penuh kecurangan.
H. Muhlis, SH


Di BPN Kabupaten Bima, tenaga honor yang namanya terjaring K2 berjumlah empat orang, masing-masing Harmailis dan Agus (pasangan suami istri), kemudian A. Farid dan Arina. Untuk pasangan suami istri itu, ditengarai tidak pernah aktif masuk kantor dan tergolong honor baru. Namun karena Harmailis anak mantan Kasubag TU BPN Kabupaten Bima, Drs. H. Ramli HM. Sidik dan Agus merupakan menantunya, dinilai dengan mudah saja terjaring untuk K2. “Keduanya jarang masuk kantor, lagipula mereka menjadi honor masih sangat baru,” ujar sumber yang tidak ingin dikorankan namanya itu.
Begitu pula dengan A. Farid dan Arina. Keduanya tergolong baru menjadi honor di kantor setempat, tapi terjaring masuk K2. Padahal, masih banyak tenaga honor lain yang lebih lama mengabdi, bahkan ada satu orang yang menjadi tenaga honor sejak tahun 1994, tak masuk dalam kategori dua. “Yang membuat kami disini heran, anak dan mantunya H. Ramli itu, ko’ bisa terjaring, kami menilai penjaringan K2, curang,” tegasnya.
Sumber mengaku, pendataan awal untuk Kategori 1 (K1) saja, mereka merogoh kocek yang tak sedikit. Namun karena tidak berhasil, dan K1 sudah ditetapkan yang terjaring hanya satu orang. Maka disarankan lagi untuk pengusulan tenaga honor K2, saat itu pula semua tenaga honor setempat mengeluarkan uang untuk kepentingan yang dimaksud. “Kita juga sudha keluar uang banyak, jutaan malah. Tapi K2 yang terjaring malah orang-orang yang tidak pernah hadir kerja dan tenaga honor baru,” jelasnya.
Di tempat berbeda, Plt Kasubag TU BPN Kabupaten Bima, H. Muhlis, SH saat ditanyai tentang itu, juga mengaku heran. Tak hanya dia dan sejumlah pegawai lain, Kepala BPN Kabupaten Bima pun diakuinya heran dengan hasil penjaringan K2. “Kita juga heran mas,” ujarnya singkat, ditemui di ruangannya Senin kemarin.
Kata dia, karena dinilai ada yang salah dengan hasil pendataan itu, Kepala BPN Kabupaten Bima beberapa hari kemarin sudah berangkat ke BPN Provinsi, untuk melakukan klarifikasi hasil penjaringan, dan mencari tahu lolosnya empat orang. “Kemungkinan besar juga Pak Kepala akan ke pusat dengan agenda yang sama, klarifikasi hasil penjaringan itu,” imbuhnya.
Muhlis melanjutkan, pengusulan untuk tenaga honor dilakukan sejak tahun 2011 lalu, sewaktu Kasubag TU dijabat oleh Drs. H. Ramli HM. Sidik. Jumlahnya, mencapai puluhan orang. Namun, yang terjaring hanya empat orang. “Saya tidak tahu pasti masalah ini, karena saya baru menjabat sebagai Plt Kasubag TU. Namun yang pasti, hasil K2 ini tak hanya membuat kaget tenaga honor, tapijuga hamper seluruh pegawai yang ada di BPN Kabupaten Bima,” tandasnya.
Dirinya menambahkan, semoga saja keberangkatan Kepala BPN ke Wilayah dan Pusat, dapat diketahui dengan jelas, siapa yang sebenarnya tenaga honor yang memang berhak untuk masuk dalam K2. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update