Kota Bima, (SM).- Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima
termasuk Pengurus Besar (PB) HMI Pusat, Rabu (18/4), mendatangi Mapolres Bima
Kota, guna pertanyakan kejelasan penanganan dugaan penyerangan dan penganiayaan
kader HMI. Sayangnya, pertemuan yang diinginkan batal terlaksana lantaran
Kapolres Bima Kota AKBP Kumbul KS SIK tak di tempat. Para pengurus HMI pulang
dengan raut kecewa.
Ditemui di depan Mapolres Bima Kota,
Ketua HMI Cabang Bima, Mansyur mengaku memiliki bukti berupa video saat
peristiwa itu berlangsung. Selain itu, dalam HMI terdapat tiga prinsip lembaga
antara lain, HMI memiliki karakter selalu melakukan pengajian sehingga selalu
dekat dengan Al Qur’an. Kedua, wawasan Kemahasiswaan dan ketiga wawasan
Kebangsaan. Dimana dalam wawasan terakhir, dalam secretariat HMI selalu ada
Bendera Merah Putih.
Mengenai hasil Olah TKP yang belum
menemukan adanya Al-Qur’an disangsikan oleh pihaknya. Al-Qur’an terdiri dari
kertas sehingga jika dibakar akan habis. “Pernyataan Kapolres Bima yang
menyebutkan tak ada Al Qur’an yang dibakar sama halnya dengan Kapolres Bima tak
mengakui Lembaga HMI,” ujar Mansyur.
Bahkan HMI menyatakan kesiapannnya
untuk melaksanakan sumpah, untuk membuktikan kebenarannya. Sebagai balasannya,
Kapolres dan Walikota Bima pun harus melakukan hal yang sama. “Berani ndak
Kapolres dan Walikota untuk melakukan sumpah, agar kita bisa melihat siapa yang
bohong,” tandasnya.
Pihaknya justru menuding adanya
konspirasi lantaran Kapolres hendak menanyakan kejelasan perkembangan laporan
tersebut tak mau menemui mereka. Menurut mereka, pihaknya sudah tiga kali
mendatangi Kepolisian untuk menanyakan kejelasannya. Namun selalu tak ada
tanggapan.
Sementara itu, PB HMI Bidang Hukum
dan Ham, Hendra Ferdiansyah mengatakan, kasus Bima ini sudah menjadi masalah
Nasional dan telah merusak marwah HMI. Sama seperti yang diutarakan Mansyur,
jika pihaknya sudah menyambangi Kepolisian berulang kali bahkan ke Polda NTB.
Namun tak ada tanggapan yang pasti dari Kepolisian.
Jika tetap tak ada tanggapan,
pihaknya mengancam akan turun ke jalan untuk menggelar aksi oleh seluruh cabang
di Indonesia. Di Indonesia cabang HMI tercatat sebanyak 250. “Insya Allah dalam
minggu-minggu ini kita akan turun,” tuturnya. (SM.08)