Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Masyarakat Ekonomi Syariah NTB Silaturrahim di Kota Bima

28 April 2012 | Sabtu, April 28, 2012 WIB Last Updated 2012-04-28T05:51:15Z

Kota Bima, (SM).- Pimpinan wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersilaturrahmi dengan masyarakat Kota Bima usai sholat Jum’at (27/4/2012) kemarin yang dipusatkan di Masjid Baitul Hamid, Penaraga Kota Bima.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Pimpinan Bank Indonesia Wilayah NTB, M Junaifin beserta jajarannya, Rektor IAIN Mataram, Prof. DR H. Lukmanul Hakim, Pendiri Bank Syariah di NTB, Drs H Lalu Mustahid, Asisten III Setda Kota Bima, H Syahrullah SH, MH, Ketua Penggerak PKK Kota Bima, Hj. Yani Marlina Qurais, Pimpinan Bank Syariah Mandiri KCP Bima, Faisal, dan sejumlah pimpinan dan perwakilan bank konvensional dan bank syariah yang ada di Bima. Selain itu Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota dan Kabupaten Bima juga hadir dalam silaturahmi tersebut, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta sejumlah wartawan media massa.
Pimpinan Bank Indonesia wilayah NTB, M Junaifin mengungkapkan, bahwa Bima masih memiliki kekurangan SDM di bidang perbankan, oleh karenanya diharapkan agar masyarakat Bima menyiapkan SDM yang akan mengisi jabatan di bank-bank yang ada agar jangan sampai posisi-posisi itu diisi oleh orang dari luar daerah karena tidak siapnya SDM yang ada di Bima. “Mari kita siapkan anak-anak kita untuk menjadi bagian dari bank yang ada di Bima,” ajak Junaifin.
Bukan menjadi rahasia umum, bahwa masyarakat Bima lebih dominan untuk menjadi PNS dibanding sektor lainnya, namun menurut Junaifin, dipastikan bahwa bekerja di perbankan juga cukup menjanjikan.
Dirinya juga menjelaskan, pada proses pembukaan cabang baru bagi perbankan di NTB, harus melalui Bank Indonesia (BI) NTB, termasuk melihat lokasi dimana bank itu dibuka dan siapa pengelolanya serta kesiapan lainnya. “Besarnya keinginan sejumlah bank untuk membuka cabang di Bima tentunya harus diimbangi dengan ketersediaan SDM yang ada sehingga jangan sampai posisi itu diisi oleh orang-orang di luar Bima,” harapnya.
Sementara Pendiri Bank Syariah di NTB, Drs H Lalu Mustahid mengaku kehadiran dirinya dan sejumlah jajarannya di Kota Bima dalam rangka memotivasi dalam mempercepat pengembangan ekonomi syariah sebagaimana syariat Islam.
Dirinya mengungkapkan bahwa menurut pernyataan Wakil presiden Indonesia Bodiyono baru-baru ini, bahwa perbankan syariah di Indonesia merupakan peringkat ke 4 di seluruh dunia, dan 10 tahun kedepan diharapkan sudah menjadi no. 1 di dunia karena penduduk Indonesia merupakan pemeluk Islam terbesar di dunia.
Masih kata dia, 4 tahun kedepan perbankan syariah membutuhkan 900 ribu orang untuk mengisi tenaga-tenaga yang dibutuhkan perbankan, oleh karena itu pemerintah Kota Bima khususnya, harus mulai dari sekarang mempersiapkan SDM-SDM yang handal di bidang perbankan. “Di NTB sendiri masih sulit untuk mendapatkan SDM untuk menempati posisi di perbankan syariah. Ini adalah peluang bagi masyarakat untuk mencari pendidikan perbankan khususnya perbankan syariah,” ungkap  Lalu Mustahid.
Kita harus berani mencontohi apa yang dilakukan perbankan syariah London Inggris yang saat ini menjadi pusat perbankan syariah di dunia dengan jumlah bank syariah sebanyak 22 bank. London menjadi pusat perbankna syariah , karena ada 55 perguruan tinggi di London yang melayani pendidikan perbankan syariah.
Sementara di NTB, hadirnya bank syariah pertama kali di NTB sejak tahun 2004 yang diprakarsai dirinya dan partner kerjanya dengan berbagai hambatan dan rintangan serta perjuangan yang panjang. Namun demikian perjuangan yang ditorehkannya itu kini berbuah manis dengan jumlah aset mencapai Rp.17 miliar. “agar hidup kita bermakna, mari kita kembangkan perbankan syariah itu dengan sungguh-sungguh untuk menegakkan syariat Islam,” ajaknya. (SM.03)
×
Berita Terbaru Update