Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Lagi, Sepeda Motor Wartawan Dicuri

16 April 2012 | Senin, April 16, 2012 WIB Last Updated 2012-04-15T17:18:33Z

Bima, (SM).- Operasi pencurian sepeda motor makin tak mampu dihentikan, setiap hari ada saja korban melaporkan kehilangan. Bahkan, para pelaku saat beraksi tidak lagi melihat waktu, tempat maupun pemiliknya.

Tak jarang, yang menjadi korban pencurian dari pihak aparat penegak hukum sendiri. Namun kali ini korbannya dari kalangan wartawan Harian Umum Suara Mandiri, Firmansyah.
Sepeda motor jenis Supra Fit warna hitam itu disabet pelaku saat di parkir pada teras halaman rumah korban di RT 01 RW 01 Desa Talabiu Kecamatan Woha, pukul 19.00 wita pada Jum’at (13/4) malam.
Saat itu, korban baru pulang dari mushola di kantor PT PLN (Persero) Ranting Woha melaksanakan sholat Isha. Sebelum dicuri, korban sempat mengelus bagian sadel sepeda motornya. Rupanya, itu untuk kali terakhirnya.
“Saya kemudian masuk ke rumah, makan malam. Dalam waktu singkat, sekitar 10 menit kemudian, saya keluar lagi mau duduk depan rumah. Tau-taunya sepeda motor sudah tidak lagi kelihatan”, kisahnya.
Dalam benak korban, langsung berpikir barang berharga miliknya itu sudah diambil orang. Berbagai upaya dilakukan korban untuk menemukan kembali. “Saya langsung telepon teman-teman yang ada di empat arah,” akunya.
Teman-teman yang dihubungi di empat arah itu dengan maksud memblok jalan keluar. Sedangkan korban sendiri menuju ke salah satu Desa di Kecamatan Belo, yang diduga sarang tempat penimbunan sepeda motor hasil curian.   
Namun hingga pukul 01.00 wita dini hari, pada empat arah yang sudah diblok tersebut tidak terlihat ada sepeda motor jenis milik korban yang melintas. “Bahkan teman-teman lain yang ikut cari, tidak ditemukan jejak pelaku,” elusnya.
Korban menduga, sepeda motor miliknnya tersebut sudah diincar pelaku sejak lama. Karena, sekitar sebulan yang lalu, nyaris dicuri. “Malam itu saya di mushola. Saat pulang, saya melihat sudah parkir di jalan raya”, tuturnya.
Rupanya aksi pelaku saat itu kepergok anak saya yang pertama. Anak saya melihat ada dua orang pemmuda yang tengah menggeret motor dari tempat parkir, di halaman dibawa ke pinggir jalan.
Kalau dilihat dari jenis maupun rupanya, menurut korban, sepeda motornya tersebut tidak layak dicuri orang. Karena disamping usianya sudah ujur, sebagian besar aksesorisnya sudah tidak ada lagi. “Kalau dijual pelaku, paling tinggi laku 500 ribu,” imbuhnya.  
Dalam catatan sejarah kriminal, korban Firmansyah sudah dua kali mengalami peristiwa kehilangan sepeda motor. Kali pertama terjadi sekitar setahun lalu, di halaman kantor Kejaksaan Negeri Raba Bima. (SM.04)
×
Berita Terbaru Update