Dompu, (SM).- Unjuk rasa tolak rencana kenaikan harga BBM masih
berlangsung hingga Sabtu (31/3). Kali ini melibatkan sejumlah elemen organisasi
kemahasiswaan seperti HMI, PMII, Gepmad, STRUK dan LMND.
Pada unjuk rasa tersebut, massa
kembali melakukan penyendraan terhadap satu unit mobil dinas milik Wakil Ketua
DPRD Dompu dari PAN, Iwan Kurniawan SE, M.AP. Kejadian penyendraan itu
berlangsung saat mobil plat merah EA 8 R melintas di depan para pemdemonstran
tepatnya di depan Masjid Baiturrahman.
Massa mengarak – arakan mobil
tersebut di sepanjang jalan yang mereka lalui. Malah di bagian luar
belakang mobil dinaiki sejumlah massa agar sopirnya tidak melarikan diri.
Meski demikian, massa pedemonstran
gabungan tersebut tak sampai melakukan tindakan pengerusakan terhadap kendaraan
dinas unsur pimpinan dewan dimaksud. Massa baru melepasnya di perempatan pasar
induk Dompu.
Di pasar setempat, massa aksi sempat
berkonsetrasi selama beberapa menit. Mereka bahkan membakar ban bekas di badan
jalan. Dalam orasinya, massa menuntut pemerintah pusat baik eksekutif maupun
legislatif agar tidak menaikan harga BBM.
Karena mereka yakin bahwa jika harga
BBM dinaikan maka akan berdampak terhadap kenaikan berbagai kebutuhan
pokok masyarakat, menciptakan banyak pengguran akibat PHK sepihak yang
dilakukan perusahaan dan dampak sosial lainnya.
Di sisi lain, massa menilai bahwa
DPR pusat tidak memiliki niat tulus untuk menolak rencana eksekutif
menaikan harga BBM. Akan tetapi mereka justru membuat ketentuan baru yang memberikan
keleluasaan terhadap pemerintah untuk menaikan harga BBM secara sepihak seperti
yang tertuang dalam UU tahun 2012.
Berlahir dari situ, massa menuju ke
gedung DPRD. Namun sebelumnya mereka menyempatkan melakukan unjuk rasa di
perempatan lampu merah dengan koramil TNI Dompu. Lagi – lagi massa membakar ban
bekas serta memblokir jalan dengan berdiri memagari ruas jalan.
Aparat kepolisian yang berada di
sekitar massa aksi hanya menyaksikan jalannya aksi serta mengatur arus lalu
lintas untuk menghindari kemacetan kendaraan akibat adanya aksi para mahasiswa
yang memblokir jalan.
Saat berada di depan gedung DPRD,
lagi massa melangsungkan aksinya. Mereka bahkan berupaya masuk ke dalam
halaman gedung DPRD yakni berusaha merangsek masuk dengan mendobrak blokade
aparat kepolisian.
Namun beberapa lama kemudian
akhirnya mereka berhasil masuk melakukan unjuk rasa di halaman gedung DPRD
setelah mendapat persetujuan dari Sekretaris Dewan (Sekwan) dan pihak
kepolisian.
Dalam orasinya massa pun meminta
para anggota dewan agar menemui mereka. Massa menginginkan pihak DPRD dapat
mengambil sikap nyata didalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Dompu
menolak kenaikan harga BBM. Tapi sayangnya, tak satupun anggota dewan
berada di dalam gedung dewan, karenannya tuntutan mereka pun tidak dapat
dipenuhi. (SM.15)